Kurangnya minat belajar peserta didik sehingga berdampak pada rendahnya aktivitas belajar peserta didik. Penyebab dari permasalahan tersebut dikarenakan peserta didik kurang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran, bermain atau mengobrol dengan temannya, dan sering tidak terlibat dalam pengerjaan tugas kelompok. Dari permasalahan tersebut tentunya berdampak pada kondisi kelas yang kurang kondusif, peserta didik pasif, tidak memperhatikan penyampaian kelompok lain, dan ketika diberikan pertanyaan peserta didik jarang menjawab atau tidak merespon. Sehingga kasus ini sangat penting dibahas, dikarenakan meningkatkan minat belajar peserta didik sangatlah penting agar peserta didik dapat secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Pemilihan rancangan pembelajaran yang tepat membantu peserta didik untuk dapat merasakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Situasi yang terjadi di saat perancangan pembelajaran ialah belum adanya data terkait karakteristik serta kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran, sehingga untuk merancang pembelajaran dan mengklasifikasikan peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya agak  mengalami kesulitan. Kemudian, ketika pembagian kelompok belajar secara heterogen guru kesulitan dalam membagi peserta didik pada tingkatan kognitif yang sama. Dari hal tersebut, menjadikan peserta didik tidak fasilitasi dalam belajarnya sehingga membuat minat dalam mengikuti pembelajaran berkurang.
Solusi yang dapat dilakukan oleh guru ialah guru dapat merencanakan pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya dimana seperti yang diketahui dalam satu kelas peserta didik memiliki keberagaman gaya misalnya memiliki gaya belajar auditori, audiovisual, ataupun kinestik. Sehingga apabila kebutuhan peserta didik berdasarkan gaya belajar tersebut terpenuhi maka peserta didik akan memiliki minat serta semangat dalam terlibat aktif di pembelajaran.
Penerapannya bisa berupa pengadaan media pembelajaran seperti video pembelajaran, Power Point Presentation, media konkret, dan media buatan. Bahan ajar yang beragam serta metode pembelajaran yang tidak monoton juga dapat membantu peserta didik merasakan pembelajaran yang menyenangkan. Guru juga dapat mengangkat berbagai macam kasus bedasarkan pengalaman nyata terkait kehidupan sehari-hari peserta didik. Sehingga peserta didik dapat menggali pengetahuannya berdasarkan hal yang pernah dilakukan, dilihat, atau diketahui siswa di kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H