Mohon tunggu...
Masum Ubaidah
Masum Ubaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN WALISONGO SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membentuk Keluarga Harmonis di Tengah Pandemi

19 Februari 2021   17:42 Diperbarui: 19 Februari 2021   17:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Keharmonisan merupakan keadaan harmonis atau keselarasan, keserasian dalam rumah tangga. Jadi keharmonisan rumah tangga adalah kemampuan dalam menciptakan suasana keselarasan, rasa cinta dan saling menghargai pada suatu rumah tangga sehingga dapat menjalankan kewajiban dan memperoleh segala hak masing masing pasangan.

 Oleh karena itu dalam menjaga sebuah keharmonisan rumah tangga harus memperhatikan rasa cinta dan rasa saling menghargai satu sama lainnya agar tidak bisa menimbulakan sebuah konflik dalam rumah tangga. Karna konflik dalam rumah tangga sudah menjadi hal yang wajar bila mana dalam konflik tersebut akan mengakibatkan sebuah perceraian, yang dimana dalam konflik rumah tangga tersebu mulai dari hal yang sangat sepele hingga hal yang begitu berat padahal mereka tidak memperdulikan apa yang akan terjadi pada diri masing masing. Apa lagi dalam keadaan yang seperti ini yaitu dalam keadaan pandemi corona mereka sangat rentan sekali terjadinya sebuah konflik karna hal mereka mempunyai kebiasaan yang berbeda dari yang sebelumnya, munculnya rasa jenuh pada diri mereka, dan faktor usia pernikahan merekalah yang masih terlalu dini.

 Dari hal tersebut pada sebuah konflik rumah tangga bisa diselesaikan secara baik baik yaitu dengan cara berdiskusi dan musyawarah keluarga. Yang dimana dalam berikusi harus dilakukan dengan secara baik baik, kepala dingin, bukan melainkan menggunakan ego dan hawa nafsunya saja. Dengan dilakukannya secara baik baik maka akan ketemu solusi atau jalan keluar dari permasalahan tersebut, begitupun sebaliknya bila mana suami istri menyelesaikan sebuah permasalahan atau konflik dengan menggunakan ego dan nafsunya saja maka yang akan terjadi adalah jalan buntu atau tidak bisa menemukan solusi atau jalan keluarnya, alhasil merka akan memilih jalan tengahnya saja yaitu dengan bercerai. Dengan hal bercerainya tersebut mereka akan jauh lebih tenang ketimbang memikirkan apa yang akan terjadi pada diri mereka masing masing. Yang selanjutanya yaitu dengan bermusyawarah dengan keluarga. Mereka disini masing masing punya keluarga besar, fungsi dari keluarga besar adalah mengayomi, memberi nashat dan bimbingan agar mereka bisa terarah dalam rumah tangganya. Karna mereka disini masih belajar membina rumah tangga agar baik dan benar kelak nantinya

 Bahwa dari situlah perlu kita siasati bahwa dalam mewujudkan keharmonisan rumah tangga itu sangat perlu dibutuhkan bukan hanya sekedar urusan seks saja tapi melainkan harus saling menghormati, saling komunikasi, saling berbagi kesedihan dan kegembiraan satu sama lainnya, temukan hal baru dari asangan kita, ciptakan rasa harmonis, saling pengertian, berusaha menyenangkan pasangannya, keterbukaan satu sama lainnya, saling memberi pujian, saling menguatkan dan terakhir saling mendoakan dan hindari rasa egoisme, jangan suka berbohong, jangan membanding bandingkan satu sama lainnya, jangan over protektif dan yang terakhir jangan menolak apa kata pasangannya dalam berhubungan seks karna semua itulah adalah faktor keberhasilan dalam menjaga hubungan rumah tangga agar tercipta rasa harmonis dalam suatu rumah tangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun