Mohon tunggu...
mas udit
mas udit Mohon Tunggu... www.wisanggeni.com -

pedagang internet, penulis lepas, pensiunan blogger akut, fans arsenal, doyan iseng mengutak atik sudut pandang, demen nulis yang nggak jelas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review tentang Universal Soldier : Regeneration..(Males Banget Deh)

12 Desember 2010   06:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:48 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari minggu dan aku nggak punya hal lain yang dikerjakan dan entah setan apa yang menelusup ke otakku dan lebih memilih film ini dari deretan torrent film lain yang siap untuk didownload (baik yang berbusana maupun yang nggak berbusana), dan setelah nonton film ini, aku mengalami kram otak yang lumayan parah.

Setelah menangis pilu selama beberapa menit yang sebagian besar berisi sumpah serapah seperti "Ya Tuhan, kembalikan 2 jam dalam hidupku yang paling tidak berarti tadi", dengan semangat reportasi yang tinggi (JEJREEEENG) demi menuntaskan misiku untuk menebar kebaikan dimuka bumi ini (JEJEJREEEEENG), aku membuka notepad dan mulai menulis review film ini (JEJENG JEJENG JEJREEEEENG). Begini ceritanya. Menurut sebuah gosip yang bisa dipercaya kalau mau, awalnya sih, Sylvester Stallone pengen bikin film The Expendables yang dibintangi oleh Bruce Willis, Arnold Schwarzenegger, Jet Li, Jason Statham, Dolph Lundgren, Randy Couture, Mickey Rourke dan Danny Trejo sebagai prajurit bayaran di Amerika Selatan, yang bisa dibayangkan sebagai film paling bombastis sepanjang sejarah umat manusia, yang sedemikian bombastisnya bisa memberi anda tendangan kungfu cina, hajaran kepalan tangan, bazoka, dan teriakan 'yippe kay yey motherfucker' hanya dengan memegang CD film ini dengan cara yang salah. Stallone ngasi tau Van Damme bahwa dia diundang untuk main di filmnya ini, tapi karena Stallone nggak bisa menjawab satu pertanyaan penting ke Van Damme yaitu : apa perannya si Van Damme, jadi Van Damme mengundurkan diri. Mungkin kira-kira dialognya seperti ini : Stallone         : (mendekati Van Damme sambil bertelanjang dada dan berkeringat) Oi. Van Damme : (menghajar seorang teroris yang nggak jelas maunya apa) nape Stallone         : (mengeluarkan senapan mesin dan menembak membabi buta) main film gue dong. Van Damme : (menghancurkan tembok dengan tangan kosong tanpa ada alesan yang jelas) jadi apaan gua. Stallone         : (matahin punggung seorang vietcong yang datang entah dari mana) blom tau. Van Damme : (ngasi tendangan putar ke dagu teroris dari rusia yang baru turun dari angkot) ogah. Dan begitulah, Van Damme dengan resmi akhirnya memilih sebuah skenario dari franchise film yang nggak ada hubungannya dengan prekuelnya yang seri pertama, kedua, dan ketiga, yang menceritakan tentang seorang prajurit super yang mengambil set lokasi di Chernobyl yang dipenuhi orang orang berotot yang entah kenapa punya IQ setaraf gorila dan anak yang diculik dan mau meledak (tempatnya, bukan anaknya). Satu fakta menarik mengenai film ini adalah bahwa survival rate dari film ini sangat rendah, bahkan lebih rendah dari sekumpulan kecoak yang dikurung dalam kardus indomi yang baru disemprot baygon. Fakta lain yang saya rasa perlu digarisbawahi adalah kelihatannya di skenarionya tidak memiliki tanda titik kecuali dialog tokoh utama karena semua dialog yang dilakukan tokoh pembantu akan diakhiri dengan tusukan pisau di dada atau ledakan apa dari mana yang nggak jelas juga. Fakta lain yang saya rasa menarik untuk diperhatikan adalah begitu banyaknya darah palsu yang digunakan untuk film ini, saya rasa pihak produser menyewa mobil tangki air yang berisi darah palsu tiap harinya dan kameramen selalu siap menyediakan perahu karet dan payung, siapa tahu adegan berikutnya adalah banjir darah. Fakta yang nggak kalah menariknya dari film ini adalah koreografi berantemnya yang sedemikian nyata (atau buruk..?) dari musuh si Van Damme yaitu Andrei Arlovski yang berantem sedemikian brutal sehingga saya mencurigai bahwa para stuntman hanya dikasi body armor set atau diiketin wajan di dadanya, rolling camera, dan sutradara hanya menyuruh si Andrei untuk "menyiapkan daging cincang". Ngomong-ngomong adegan berantem, Arlovski dengan cerdiknya selalu bisa menghindari hujan peluru yang ditembakkan penjahat untuk menjotos hidung penembak atau "menyiapkan daging cincang" dengan pisau komando. Dan ini, adalah hal yang konyol, karena Arlovski badannya segede gaban. Ayolah, liat fotonya dibawah ini ;

12921334271723197026
12921334271723197026
Dia segitu gedenya, bahkan anda bisa test drive motor matic di dadanya. Dia segitu miripnya dengan gorila bahkan peneliti panda menggunakan dia untuk bikin panda horny dan menyelamatkan panda dari kepunahan. Iya, aku lebay, tapi maksudnya, 50 orang nembaki dia dan nggak bisa kena satupun? Apakah mereka pasien daftar tunggu Optik Seis? Atau peluru mereka takut sama ini gorila panda? Atau mereka sedemikian cerdiknya membuat taktik berusaha membunuh oksigen di sekeliling Arlovski dengan harapan si Andrei mati tercekik kehabisan oksigen? Ahhhhh...sudahlah, lebih baik aku bobok siang aj..apa? plot ceritanya? Emang penting?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun