Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Arti yang lain, literasi adalah kemampuan individu dalam menghadapi informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Sedangkan kecakapan hidup merupakan kemampuan psikososial untuk berperilaku adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan tantangan sehari-hari dengan efektif.
Makna  literasi yang kedua inilah yang sekarang dikembangkan di kabupaten Nganjuk.
Literasi tidak sekedar kemampuan menulis dan membaca. Sebab kemampuan dasar tersebut rata-rata sudah dimiliki oleh setiap orang, sejak usia belia.
Di era sekarang kemampuan baca tulis sudah diajarkan sejak dini. Walaupun di jenjang PAUD/TK tidak diharuskan menyampaikan pelajaran baca tulis, namun anak-anak pada generasi sekarang sudah dapat membaca aksara dan angka. Bahkan di usia belia mereka juga sudah melek IT. Mudahnya bermain gawai hanya dengan menggerakkan jari jemari, mendengar, melihat, dan bahkan mampu bercerita tentang apa yang sudah mereka alami.
Kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan memang seharusnya terus dikembangkan. Sebab hidup tidak semakin ringan. Ada banyak sekali tantangan di era sekarang. Teknologi semakin canggih dan dengan cepat menyebar. Jika seseorang tidak memiliki kecakapan dalam literasi dan mengolah informasi, maka cenderung ketinggalan zaman.
Kecakapan hidup menumbuhkan kemampuan psikososial sehingga seseorang dapat hidup berdampingan dengan orang lain dengan baik. Berperilaku adaptif, artinya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
Kita tengok lagi, jika dulu tugas guru cukup dengan mendidik siswa di sekolah dan menyampaikan pelajaran, tetapi tidak untuk sekarang. Setiap guru dituntut literat. Mampu membangkitkan inspirasi dan melek IT, dan juga diharapkan terampil menerapkan berbagai aplikasi.
Kemampuan guru dalam IT tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk para siswa. Misalnya dengan menerapkan aplikasi Canva dalam berbagai kegiatan di sekolah. Melalui bimtek literasi komunitas belajar, setiap guru dituntut mampu menulis artikel ilmiah (best practise). Selain itu, setiap guru juga harus mendampingi para siswa untuk berliterasi. Para siswa pun tidak hanya baca tulis. Tetapi mereka harus mampu menghasilkan karya.
Dalam bimtek literasi di kelas C dengan narasumber cantik Rheny Puspita Ratih, seorang Fasilitator Daerah yang berprofesi sebagai guru SD Gelam 1 Sidoarjo ini, sepakat dengan semua peserta dalam mewujudkan karya siswa berupa puisi.