Akhir tahun ini banyak sekolah di tingkat dasar mengadakan acara pelepasan siswa. Tidak terkecuali, di tingkat TK pun juga diadakan acara yang sama.Â
Beberapa orang tua mungkin saja mengeluh dengan diadakannya kegiatan tersebut. Sebab umumnya biaya untuk kegiatan pelepasan siswa yang dibungkus dalam bentuk kegiatan wisuda membutuhkan biaya tambahan selain biaya pendidikan rutin setiap bulan.Â
Sebagai orang tua siswa yang kini juga turut menghadapi permasalahan di akhir masa belajar anak, tentu kita harus bijak dalam bersikap.Â
Apakah memang acara pelepasan dalam bentuk wisuda wajib dilakukan ataukah ada alternatif lainnya? Tentu semua itu membutuhkan kesepakatan.Â
Tidak hanya masalah berapa rupiah orang tua harus membayar biaya tambahan pendidikan untuk wisuda. Yang penting, komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua tetap harus dijaga.Â
Upaya ini dilakukan jauh sebelum pelaksanaan wisuda. Misalnya berapa kisaran biaya pendidikan untuk kelas enam dengan acara wisuda, photo kenangan, rekreasi, dan seterusnya.Â
Dengan kesepakatan antara orang tua dengan pihak sekolah, diharapkan biaya di akhir tahun jenjang pendidikan ini tidak memberatkan. Mungkin dalam pembahasan tersebut dapat dibuat program kegiatan, biaya apa saja yang harus dibayarkan, bagaimana teknik pembayarannya, dapatkah dengan angsuran, dan seterusnya.Â
Bagi sebagian sekolah mungkin kegiatan wisuda tidak terlalu penting. Tetapi bagi sekolah yang lain dirasa sangat penting. Sebab wisuda tidak hanya melepas siswa kelas enam yang dinyatakan lulus dari jenjang sekolah dasar. Acara wisuda pun tidak harus standar mahasiswa.Â
Acara dapat dikemas sederhana sesuai dengan kemampuan masing-masing sekolah dan orang tua. Tidak perlu harus berutang untuk sewa pakaian, atau rias wisudawan ke salon terkenal.Â
Dalam wisuda, juga dapat diisi dengan evaluasi  apresiasi, pentas seni, dan beberapa pertunjukan kreativitas siswa. Selain sebagai kenangan bagi siswa kelas enam, berbagai kegiatan pada kelas bawah dapat menjadi motivasi untuk lebih aktif berkreasi dan tergerak menggali potensi diri.Â