Kali Brantas merupakan salah satu sungai panjang yang melintasi kabupaten Malang, Kediri, Nganjuk, hingga ke kabupaten lainnya di wilayah Jawa Timur.Â
Sejak zaman dulu, di beberapa tempat tersedia alat transportasi berupa perahu. Perahu sederhana yang terbuat dari kayu dan bambu ini digunakan untuk penyeberangan. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah nambang.Â
Perahu tanpa mesin dapat menyeberangi sungai atau kali Brantas hanya dengan seutas tali yang digantungkan pada sebuah kawat yang lumayan besar. Kemudian didorong menggunakan bambu yang dimasukkan ke dalam sungai dengan arah tegak lurus.Â
Perahu yang tidak terlalu besar biasanya hanya mengangkut sekitar sepuluh hingga lima belas penumpang. Juga ada kendaraan bermotor dan sepeda yang biasanya diangkut hingga ke seberang.Â
Kali Brantas dibatasi tangkis atau tanggul yang tinggi. Sehingga untuk mencapai bibir sungai, para penumpang perahu harus berjalan turun dari jalan desa, dan kembali menyusuri jalan naik jika turun di seberang.Â
Salah satu tempat penyeberangan tersebut ada di desa Trayang, kecamatan Ngronggot, kabupaten Nganjuk yang berada di wilayah paling timur berbatasan dengan kabupaten Jombang Jawa Timur.Â
Kini sudah semakin jarang dimanfaatkan setelah banyak orang memilih menggunakan motor sebagai sarana transportasi. Keberadaan perahu dan tambangan seringkali hanya sebagai sarana transportasi penduduk sekitar saja. Para pengunjung dari kota biasanya memanfaatkan perahu tersebut untuk berwisata.Â
Wisata Kali Brantas sekarang ini sering kurang memuaskan. Sebab lingkungan di sekitar kali tidak seindah zaman dulu. Keindahan tanggul sudah tergerus oleh penambangan pasir. Tanah sekitar menjadi rusak, kebun-kebun tak lagi rimbun, dan pepohonan kurang rindang karena tanah sekitar semakin gersang.Â
Andai pemerintah mempunyai perhatian khusus pada keadaan kali Brantas sekarang ini dan melarang penambangan tanah hingga ke tanggul sungai, kali Brantas dapat dijadikan tempat wisata yang berkelas.Â