Mohon tunggu...
Mastutin Mastutin
Mastutin Mastutin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Guru yang mencoba menulis dan memproyeksikan pengalaman hidup kedalam sebuah kisah atau artikel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selimut Malam

17 Mei 2023   19:01 Diperbarui: 17 Mei 2023   19:02 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap, sunyi malam berpadu
Selimut gelapnya menerpa jiwa
Berselimut, terhimpit dalam kehampaan
Sendu, sunyi, gelap, tak terbendung lagi

Kesendirian merajut benang hati
Sepi menyelimuti, tiada teman menghampiri
Bintang-bintang malu, kian meredup
Pada kegelapan yang tak berkesudahan

Dalam gelap, ragu merayap perlahan
Harapan yang hilang, terkubur dalam malam
Namun cahaya redup masih terpancar
Dari titik-titik bintang yang bertahan

Dalam lelap, malam menawarkan pelukan
Selimut yang hangat dalam dingin yang melanda
Menyapa sepi dengan kelembutan
Menyisipkan kata-kata yang tak terucapkan

Selimut malam membisikkan damai
Menenangkan jiwa yang kelam
Dalam malam yang gelap, masih ada harapan
Cahaya menyinari, bintang-bintang tetap berpendar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun