pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang dipimpin oleh Prof. Masturi mengadakan kegiatan pemanfaatan daun sebagai bahan peredam suara di SMP Negeri 11 Semarang. Tim ini terdiri dari Dr. Mahardika Prasetya Aji, Dr. Sunarno, dan Fifin Dewi Ratnasari, serta dibantu oleh sejumlah mahasiswa Fisika UNNES. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 siswa yang tergabung dalam kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR), Kepala Sekolah, Ketua Komite Sekolah, serta para guru pendamping. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai potensi lingkungan sekitar, khususnya daun-daunan, sebagai bahan alternatif yang ramah lingkungan untuk meredam suara di ruang-ruang kelas.
Pada tanggal 2 September 2024, timAntusiasme dari siswa dan guru sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Para siswa sangat aktif bertanya dan berdiskusi mengenai proses pemanfaatan daun sebagai bahan peredam suara, yang merupakan salah satu solusi untuk mengurangi kebisingan di lingkungan sekolah. Mereka diperkenalkan dengan konsep dasar fisika yang berkaitan dengan suara dan peredamannya, serta dipandu langsung dalam proses pembuatan prototipe alat peredam suara menggunakan bahan-bahan alami. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa, terutama dalam mengembangkan kreativitas mereka dalam mengolah bahan alam menjadi sesuatu yang berguna," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Semarang.
Prof. Masturi menjelaskan bahwa penggunaan daun sebagai peredam suara memiliki nilai ekologis yang tinggi dan bisa menjadi alternatif solusi dalam menghadapi masalah kebisingan di lingkungan sekolah. “Sekolah yang berkomitmen menjadi sekolah adiwiyata nasional seperti SMP Negeri 11 Semarang sangat tepat untuk menerapkan inovasi ini. Dengan menggunakan bahan alami seperti daun, kita tidak hanya mengurangi kebisingan, tetapi juga turut melestarikan lingkungan,” ungkapnya. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan program adiwiyata, di mana sekolah berupaya mengintegrasikan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam setiap kegiatan pembelajarannya.
Melihat respons yang positif dari siswa dan guru, diharapkan kegiatan ini tidak berhenti pada satu kali pelaksanaan saja. Baik pihak sekolah maupun tim pengabdian masyarakat UNNES berharap dapat menjalin kerjasama jangka panjang yang bersifat kontinyu, sehingga pemanfaatan bahan alami seperti daun sebagai peredam suara bisa dikembangkan lebih lanjut. Ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka sebagai solusi terhadap masalah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H