Mohon tunggu...
Tunjung Eko Wibowo
Tunjung Eko Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Berdamai Dengan Hati dari belajar menulis, membaca dan mencintai diri sendiri pasca pensiun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cukai Dicari dari Rokok yang Dibenci (Ambigu antara Pendapatan Negara, Kesehatan, Produsen, dan Petani)

7 November 2022   13:08 Diperbarui: 7 November 2022   13:22 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudut Pandang Petani

Tarif cukai rokok kretek berpengaruh terhadap permintaan, penawaran dan harga tembakau. Permintaan tembakau, penawaran tembakau dan harga tembakau baik di tingkat petani maupun konsumen dipengaruhi secara negatif oleh peningkatan tarif cukai rokok kretek. Perubahan yang disebabkan oleh perubahan tarif cukai rokok berdampak pada berubahnya kesejahteraan petani tembakau.   

Beban petani juga akan makin sulit, dengan harapan hasil panen akan mejadi sustu yang menguntungkan. Pada saat di sahkan kenaikan cukai, akan berpengaruh pada harga jual di pasaran. 

Dari produsen tentu saja juga akan menurunkan harga beli maupun menurunkan tingkat produksi. Dalam kurun waktu 3 tahun belakang kenaikan cukai, sangat dirasakan penurunan keuntungan petani tembakau. Imbasnya juga langsung di terima oleh petani dalam kelangsungan perekonomiannya. 

Berkurangnya lahan pertanian tembakau juga di sebabkan kenaikan cukai tersebut. Sehingga petani banyak yang beralih untuk menanam jenis komoditi yang lain. 

Seharusnya pemerintah juga berkaca pada peristiwa rontoknya cengkeh di masa 80an. BPPC secara tidak langsung juga menggembosi petani cengkeh. Untuk tembakau jika lahan pertanian berkurang, produksi dari IHT(Industri Hasil Tembaku) turun, apakah hal itu serta merta menjadi keuntungan. Tentu saja belum tentu, karena selain petani, produsen akan berpengaruh. Tumpukan krisis bagi petani akan semakin terjepit.

Tembakau sendiri sebenarnya industri hasil tani yang tahan terhadap krisis. Saat krisis moneter hingga pandemi, hasil dari tembakau untuk saat panen boleh di kata masih mampu dinikmati petani. Mereka terjepit karena kebijakan dari CHT yang semakin menyudutkan peran petani itu sendiri. 

Cukai naik maka harga justru akan turun drastis, karena penyerapan dari produsen akan berkurang untuk menyeimbangkan operasional serta produksinya.

Sudut Pandang Pemerintah 

Hal ini menjadi sebuah ambigu, karena di sisi lain rokok begitu di benci. Tetapi tetap di cari karena nhasil cukai menjadi pendapatan yang cukup signifikan. 

Meski kampanye antirokok makin gencar, tak bisa dipungkiri penerimaan negara dari cukai rokok menjadi andalan terbesar kedua setelah pajak. Tak mengherankan jika dari tahun ke tahun, cukai rokok hampir selalu naik Kenaikan tarif cukai rokok kretek akan menyebabkan meningkatnya pendapatan pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun