Meskipun industri rokok dan sektor tembakau memberikan keuntungan ekonomi yang besar, rokok juga mempunyai dampak negatif. Dampak negatif tersebut merupakan efek negatif dari mengkonsumsi rokok. Konsumsi rokok dapat meningkatkan resiko kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.Â
Pemerintah berusaha mengendalikan dampak negatif dari konsumsi rokok. Salah satu upaya pemerintah dalam pengendalian dampak negatif dari konsumsi rokok ini adalah dengan penetapan tarif cukai rokok.Â
Dilihat dari hal tersebut bahwa faktor-faktor yang melingkupi tembakau cukup luas. Satu sisi menumbuhkan pendapatdanya kenaikan cukai dari sisi kesehatan akan berpengaruh pada pola hidup sehat di masyarakat, karena daya beli akan terkurangi. Untuk sisi petani agak tergerus, karejna tentu saja harga akan turun dan mengurangi hasil keuntungannya.Â
Bagi pemerintah kenaikan cukai dari  komoditas rokok kretek dan tembakauberharap pada kesejahteraan konsumen rokok kretek, kesejahteraan petani tembakau, keuntungan perusahaan rokok kretek dan pendapatan pemerintah.
Sudut Pandang Produsen
Harga rokok kretek di tingkat produsen dipengaruhi oleh penawaran rokok kretek. Harga rokok kretek di tingkat konsumen dipengaruhi oleh penawaran tembakau dan tarif cukai rokok kretek. Permintaan tembakau dipengaruhi oleh harga riil cengkeh dan permintaan tembakau oleh industri selain rokok kretek.Â
Penawaran tembakau dipengaruhi oleh luas lahan perkebunan tembakau, harga riil tembakau di tingkat konsumen dan harga riil tembakau impor Indonesia. Harga tembakau di tingkat produsen ii dipengaruhi oleh harga riil tembakau di tingkat konsumen.Â
Kenaikan tarif cukai rokok kretek berpengaruh terhadap permintaan, penawaran dan harga rokok kretek. Untuk kenaikan tarif cukai rokok kretek akan berpengaruh secara positif terhadap harga riil rokok kretek di tingkat konsumen.Â
Penawaran rokok kretek, permintaan rokok kretek dan harga riil rokok kretek di tingkat produsen dipengaruhi secara negatif. Cukai rokok yang lebih tinggi akan menyebabkan pengurangan konsumsi rokok yang lebih besar. Sehingga akan berpengaruh pada penurunan angka produksi.
Sudut pandang lain dari sisi produsen hal ini, bisa merupakan modus untuk menguasai secara tidak langsung kretek di Indonesia. Karena banyak sekali aliran dana dari asing mengalir deras ke lembaga kesehatan, organisasi anti rokok yang selalu di bidik.Â
Padahal keberadaan produsen rokok kretek mempunyai nilai vitas secara budaya dan politik. Menjadi sumber kehidupan pekerja yang terintegrasi dari industri ini. Penyumbang pemasukan negara yang cukup signifikan dari cukai. Dalam satu sisi produsen juga berat dalam mengatur regulasi ini, karena berhubungan dengan bahan baku, tenaga kerja dan tingkat produksi.