Organisasi bisnis bertukar informasi yang memungkinkan untuk memperbaiki cara-cara menjalankan proses produksi. Hal ini dapat diterjemahkan ke dalam penghematan dalam usaha, waktu, dan sumber daya.
Di sisi lain, ada fenomena teleworking yang muncul dalam konteks globalisasi sosial. Modalitas ini telah menjadi alternatif yang bagus bagi banyak orang dan perusahaan.
Kelemahan globalisasi sosial
Meskipun globalisasi sosial mendorong interaksi dalam kerangka rasa hormat, kesetaraan, toleransi, dan koeksistensi, ia juga memiliki sisi negatifnya, seperti yang akan Anda lihat di bawah.
Individualisme dan isolasi
Fakta bahwa orang berusaha berhubungan dengan mereka yang memiliki selera dan minat yang sama bermanfaat karena kita merasa bahwa kita bersama orang lain yang memahami dan menerima kita. Namun, hal ini juga bisa membuat kita berhenti berhubungan dengan mereka yang memiliki kedekatan dan sudut pandang lain.
Sektarianisme dan konflik
Pembentukan kelompok tertutup seputar kepentingan, seperti sekte, dapat menimbulkan konflik dengan orang lain yang memiliki posisi atau pendapat berbeda, yang berujung pada pelecehan psikologis. Selain itu, di lingkungan ini, komentar yang menghina, mendiskualifikasi, rasis, xenofobia, atau homofobik sering diungkapkan.
Bahkan ada fenomena yang disebut "sanksi sosial".
Pemikiran tunggal
Istilah "GroupThink" diusulkan oleh Schopenhauer dan diambil oleh Ignacio Ramonet untuk merujuk pada ide-ide tertentu yang memberi makan dan menopang diri mereka sendiri. Bentuk pemikiran tunggal ini akhirnya menjadi dominan dalam kelompok orang, mengancam keragaman ide dan mempromosikan intoleransi.