Mohon tunggu...
Mustopa
Mustopa Mohon Tunggu... Petani - Petani

Bercerita dari desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dian Sentir sebagai Nostalgia Masa Kanak-Kanak

30 Mei 2023   20:24 Diperbarui: 30 Mei 2023   20:30 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penerangan tradisional. Sumber: dokumentasi pribadi

Sedangkan dian petromaks memang tidak membutuhkan modifikasi, namun alat penerangan ini cukup berat, kurang praktis dan membutuhkan biaya yang lebih mahal. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kedua alat tersebut jarang digunakan. Masyarakat lebih memilih menggunakan perlengkapan yang lebih praktis, yakni oncor (obor dari bambu) dan blarak (daun kelapa kering).

Kini setelah listrik masuk desa perlengkapan tersebut jarang dimiliki oleh masyarakat. Selain karena memang jarang digunakan, sulitnya minyak tanah menjadi penyebab punahnya alat penerang masa lalu itu. 

Ketika listrik padam, masyarakat pun lebih memilih menggunakan lilin atau lampu emergency. Oleh karena itu, anak-anak yang lahir pasca masuknya listrik tidak lagi mengenal perlengkapan tersebut. Namun di desa saya, sesekali anak-anak masih dikenalkan dengan perlengkapan tersebut setidaknya saat takbiran hari raya Idul Fitri maupun hari raya Idul Adha. 

Perubahan zaman terasa begitu cepat. Saya merasa masa kanak-kanak itu baru kemarin, namun nyatanya sudah berlalu hampir tiga dekade. Kemungkinan besar, dua dekade yang akan datang keadaan sudah berubah entah seperti apalagi. 

Apa yang hari ini kita nikmati mungkin juga pada masa yang akan datang hanya tinggal kenangan, seperti halnya dian sentir yang saya jumpai ketika kanak-kanak. Ada kesedihan tersendiri ketika hal-hal tersebut telah menghilang, namun inilah kehidupan akan terus berjalan. Sebagai manusia kita memang tertuntut untuk selalu mengikutinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun