Mohon tunggu...
Tohirin Sanmiharja
Tohirin Sanmiharja Mohon Tunggu... -

Tohirin Sanmiharja, Dosen al-Islam-Kemuhammadiyahan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rumus Menghindari Kesusahan dan Kesedihan

28 Oktober 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (Q.S. al- Baqarah [2]: 38).

Apakah anda pernah bersedih? Pernah menderita? Pernah bimbang dan khawatir dalam menghadai kehidupan ini? Saya pernah, sering malah. Saya yakin anda juga pernah, bahkan semua orang di dunia ini saya yakin pernah mengalaminya. Penderitaan, kesedihan, kebimbangan, kekhawatiran, dan ketakutan dapat melanda siapa saja tak pandang bulu. Banyak harta bukan jaminan hidup bahagia. Banyak diantara mereka yang kaya raya malah menjadi frustasi. Hari demi hari hanya dipenuhi dengan gerutu dan penyesalan. Hidup terasa hampa.

Mengapa bisa demikian? Bagaimanacara mengobatinya? Nah, ayat ini memberikan jawabannya. Menurut ayat ini, orang bisa demikian karena ia hidup salah konsep. Ia menyalahi aturan kebahagian dan aturan kedamaian hidup yang telah dirumuskan Allah SWT. Alam ini begitu luas dan unik. Begitu juga dengan tubuh ini. Allah-lah yang mengetahui semua komponen keunikan itu. Allah SWT telah membuat pedoman agar manusia hidup serasi dengan komponen alam, komponen tubuh, dan jiwanya. Allah SWT telah buatkan petunjuknya.

Perhatikan kalimat ini,” Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Inilah konsep dasar hidup bahagia. Jika ingin bahagai, ikuti petunjuk hidup yang telah dibuat Allah SWT. Mengapa orang merasa sedih, khawatir, ketakutan dan menderita? Jawabnya adalah karena ia hidup menyimpang dari petunjuk kebahagiaan yang dibuat Allah SWT. Maka ikutilah petunjuk hidup yang dibuat Allah SWT. Sekarang saya menemukan jawabnya mengapa selama ini hidup saya gelisah dan merasa tidak bahagia. Semua itu tak lain karena mengabaikan petunjuk Allah SWT.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun