Mohon tunggu...
Mastian Nugrahantyo
Mastian Nugrahantyo Mohon Tunggu... -

terus belajar belajar dan belajar menulisdan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Setia

10 Oktober 2011   18:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

malam itu obrolan ringan tersulut di bibir para pemuda dalam kotak berukuran 2x3 meter dengan kepulan asap melambung tinggi tak terarahkan memenuhinya. tiba2 disudut itu terdengar naungan loceng "klintigklintingklinting" berulang kali dari media komunikasi yang selalu bersama jemari tanganku. aku berfikir "apakah itu pesan dari dya"? sambil menggerakan tangan mengambilnya.

ternyata benar tersirat pesan, segeluntir kata dari seorang wanita berkulit putih, rambut lurus dengan lesung pipinya yang dalam, mengatakan "aku pingin ketemu kamu dan aku pingin peluk kamu" dengan kondisi wanita itu berada di kota seorang pelajar. Bersama langit gelap menemaninya.

mungkin kecil hanya empat kata "AKU PINGIN KETEMU KAMU DAN AKU PINGIN PELUK KAMU" , otakku semakin berkelana memberi jawaban perkataan itu yang seolah-olah seperti awan terang yang terus kukejar, tanpa disadari segala ambisi dan imajinasi berkata "penuhi perkataannya". angin kencang, udara berembun, kerasnya lintasan suram dengan sorotan lampu yang tajam sebagai temanku dalam perjalanan.

tiba didepan bangunan megah yang berisikan seorang pemuda-pemudi berasal dari berbagai ras, suku dan agama yang mengasumsikan mencari ilmu di negeri orang. selang 5 menit dari kejahuan terlihat soeorang wanita menggunakan syal merah dengan kulit putihnya. sinergis kaki dan otakku pun tersentak melangkah dan menyapa "selamat malam gadis" dengan muka datar membalas salamku. secangkir kopi hangat dengan sahabat setianya menemani obrolan tegang kita.

hal paling aku takutin pun terjadi yang bermula dari awan terang seketika gelap pecah menghantam. "terima kasih sudah memenuhi keinginanku tetapi maff aku harus pergi dengan pilihanku" perkataan itu menyelimuti bibir tipis wanita itu.

dekapan pelukku semakin kencang, kencang dan terus mengikat dan aku berkata "semoga kau bahagia dengannya" air mata pun keluar dari kelopak mata tanpa kukukira. seketika ambisiku terbakar, segala halusinasiku melayang di udara. pulanng dengan harapan kosong hanya seucap kata "KAU HANYA SAHABAT SETIA".

selamat malam, selamat berselancar di alam mimpi kawan!

buat kamu seorang mahasiswi amikom :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun