Mohon tunggu...
Nasrul Raihan
Nasrul Raihan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"naskah cerita patah hati di ruangan hati"

18 April 2015   22:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mati
kamu yang di ruangan ini mati
tinggal bangkai kita diatas lantai ini
kita apakan yang dimakan darah ini?
(akhirnya bangkai kita menyatu dalam satu lantai yang sama)

ketika jasadku dan jasadmu menyatu, aku menangis
di atas lantai ini tuannya aku
kita saling menikam saling membunuh (padahal itu kamu.
aku hanya duduk tanpa sadar)

tuan rumah adalah aku
aku amat bahagia ketika kamu tinggal
tapi ruangan ini terkunci
maka kita saling menumpah darah untuk keluar

aku mati kamu mati, tentu saja
lalu kita pulang ke bilik hati sendiri
kembali hidup, ruanganku telah memakan bangkai kita
karena hati di penuhi darah yang melarutkan bangkai

kalau mau tinggal disini, jangan menyiksaku dan membunuhku--sekalipun pelan

aku mati
kamu di ruangan ini telah mati
kalau sampai lancang masuk lagi
saat itulah kamu harus mati

*cerita ini hanya untukku saja. tapi aku harap ada yang paham

**ketika kamu baca ini, kamu pasti bingung

***buat yang melanggar permintaanku, segera putuskan pertemanan kita dimanapun daripada saling sesak hati dan saling membunuh perasaan dengan adegan romantisan dan sebagainya

(episode aku bebas terbang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun