Mohon tunggu...
Nasrul Raihan
Nasrul Raihan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sang Musafir Berharap

15 April 2015   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kawan, sekarang aku terdampar di tengah gurun
tanpa air yang terkumpul
tanpa unta berpunuk
sekiranya aku teladani Siti Hajar
tentulah aku ajak bayi di tengah gurun
tapi, mana bayi yang bernyanyi disini?

kalau sampai aku tak melangkah
menuju tanah harapan
mungkin suatu saat kawan
melihat kerangka duduk takzimku
menatap kosong amukan pasir yang menggulung

sampaipun melangkah
aku bukan mencari awan memuji lantas memayungku
tidak pula mencari kerangka Qarun memeluk harta
tapi aku akan buktikan satu
kepada yang duduk diatas kursi
meliputi langit dan bumi

saksikan, aku masih menanti takdir
dari hadiah jalan kakiku
berenang diatas hamparan tandus yang panas

barangkali ikhtiarku dibalas di padang pasir ini
atau di singgahsanaNya
setidaknya aku menanti keajaiban menolongku

~Kasihan (22.59), 15-04-15~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun