Untuk apa kita sebagai manusia bekerja keras hari ini? Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup hari ini juga, sebaiknya dipikirkan juga kebutuhan hari esok, lusa, dan seterusnya. Kadang memang kita lupa untuk merencanakan kebutuhan hari esok karena menganggap esok akan datang rejeki yang berbeda. Tapi sepertinya anggapan itu salah, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Sebaliknya, kita mampu merencanakan keuangan untuk kebutuhan besok dan hari yang akan datang dengan apapun yang terjadi.
Beragam pilihan dalam perencanaan keuangan masa depan, baik dalam bentuk investasi maupun asuransi sesuai kebutuhan kita masing – masing. Hal ini memang masih jarang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia jika dibanding dengan jumlah penduduk yang ada. Namun saya pribadi mengakui akan pentingnya melakukan perencanaan keuangan bagi keluarga. Dan berikut adalah pengalaman saya dalam merencanakan keuangan.
Sebelum menikah, saya menyadari telah salah dalam mengatur keuangan. Selain hanya menyimpan uang untuk kebutuhan pernikahan, saya lebih banyak menghabiskan uang untuk kebutuhan konsumtif semata. Hingga akhirnya setelah menikah dan tahu bagaimana harus memenuhi kebutuhan keluarga, baru terpikirkan untuk merencanakan dana masa depan. Ada dua hal utama yang saya pilih, yaitu tabungan hari tua dan asuransi pendidikan terbaik. Sebenarnya ada satu lagi yang tak kalah penting yaitu asuransi jiwa. Namun hal ini sudah ditanggung oleh tempat saya bekerja.
Tabungan hari tua itu seperti menanam pohon untuk memanen buah yang tiada habisnya di kemudian hari, bertahun – tahun kemudian. Memang tidak seberapa besar nominal per bulan nya namun cukup mengurangi jatah pengeluaran. Dan tidak mudah memegang komitmen untuk mempertahankan setoran per bulan, yang kalau dihadapkan pada godaan konsumsi saat ini rasanya seperti ingin memetik buah atau bahkan menebang pohon itu segera. Namun sekali lagi, kita harus memaksakan diri untuk kebaikan di masa yang akan datang.
Kehadiran anak dalam sebuah keluarga adalah amanah. Selain memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, kebutuhan pendidikan anak juga harus dipenuhi oleh orang tua. Hal ini mengapa kita perlu merencanakan tabungan untuk pendidikan anak. Meski anak masih bayi dan belum sekolah, alangkah baiknya sudah membuat perencanaan dana untuk sekolah mereka. Seperti kita ketahui bersama, biaya pendidikan tidak murah. Meski sering mendengar sekolah gratis, namun tetap perlu biaya dalam proses serta kebutuhan lain yang mendukung pendidikan. Sejak anak lahir, saya telah membuat rencana dana untuknya berupa asuransi pendidikan. Saya belajar dari pengalaman sebelum menikah yang tanpa perencanaan matang dalam keuangan. Saya menyadari bahwa kerja keras hari ini didukung perencanaan keuangan keluarga yang baik, akan melahirkan kesejahteraan di masa depan. Sejahtera dalam arti kebutuhan finansial kita tercukupi dengan dana yang telah direncanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H