Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humor

Morpen (Humor Pendek) jilid 3

5 November 2014   14:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Morpen #11

Di tengah keramaian kota, Kampret bertemu dengan seseorang.

“Maaf Mas, sepertinya kita pernah bertemu. Tapi di mana, ya ?”

“Iya, ya. Tadi saya juga berpikir begitu.”

“Mas tinggal di mana ?”

“Di jl. Kompasiana No. 2014.”

“Nama Mas siapa ?”

“Nama saya Kampret.”

“Ahh ... kalo gitu Mas ini kakak saya sendiri.”

Morpen #12

Ibu Kampret baru pulang dari dinas luar kota. Bukannya senang ibunya pulang, Kampret justru menangis sekuat-kuatnya.

“Elhoo ... kenapa Kampret nangis ? Bukannya seneng ibu pulang ?”

“Kampret kemarin jatuh, sampe kaki Kampret berdarah.”

“Lho ... kemarin jatuhnya kok baru sekarang nangisnya ?”

“Kemarin mau nangis, ibuk gak ada.”

Morpen #13

Keluarga Kampret baru saja pasang telepon di rumah. Kampret pun mau coba telpon temannya.

“Mau telpon siapa, Pret ?”

“Teman.”

“Dah tau nomer telponnya belum ?”

“Lho, saya mau telpon dia itu justru mau tanya, nomer telponnya dia berapa.”

Morpen #14

Kampret sedang belajar membaca bersama ibunya. Ibu pegang gambar perahu dengan tulisan ‘perahu’ di bawah gambar tersebut.

“Ayo Kampret, coba baca. P-E dibaca ?”

“Pe.”

R-A dibaca ?”

“Ra.”

H-U dibaca ?”

“Hu.”

“Jadi, bacanya apa ?”

“Kapal.”

“Kok kapal ?”

Lha itu, gambarnya kapal, buk.”

Morpen #15

Lagi, Kampret pergi mancing. Kali ini sendirian, tanpa si Sableng. Mungkin mengira ikan bisa dibodohi, Kampret menggunakan gambar cacing sebagai umpan pancingnya. Coba-coba, siapa tahu bisa dapat ikan. Tanpa diduga, umpan gambar cacingnya termakan. Begitu pancing diangkat, Kampret betul-betul berhasil mendapat ..... gambar ikan.

Tulisan sebelumnya :

Barang Yang (Hampir) Tinggal Kenangan

Tulisan berikutnya :

Kampung Jancuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun