Istri saya mojang priangan. Dan seperti umumnya mojang priangan kampung, dia susah sekali mengucapkan huruf "F", meskipun sebetulnya bisa. Semua kata yang mengandung huruf "F" akan berubah menjadi "P". Kata "pasif" diucapkan "pasip", kata "fakta" diucapkan menjadi "pakta" dan lain-lainnya, akan berlaku hukum yang sama. Jika itu untuk komunikasi sehari-hari saya cuek saja, sekali-sekali saya goda atau olok-olok dia. Tapi jika sedang baca Al-Quran, dengan sangat terpaksa saya menegurnya supaya mengulanginya dengan pengucapan yang benar.
Ketika lihat di TV ada artis atau tokoh dari Sunda yang masih saja mengucapkan "P" untuk huruf "F", saya sering goda istri saya,
"Liat tuh, dasar orang Sunda. Sudah jadi artis, sering muncul di TV masih aja gak bisa bilang "F"."
Dijamin, istri saya bakal uring-uringan. Protes.
"Coba, Mak'e bilang "eF" !" tantang saya.
"eF!" jawab istri saya dengan sangat mantap.
"Coba ulangi !"
"eF ! Tuh, kan bisa. Jadi kalo ada yang bilang orang Sunda gak bisa bilang "eF", itu sama aja dengan PITNAH !"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H