Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(FISUM) Keledai Pemalas

17 Juli 2012   20:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by : 173

[caption id="attachment_194648" align="aligncenter" width="300" caption="(sumber : istockphoto)"][/caption]

Pada jaman sebelum terciptanya kendaraan bermotor, sarana transportasi andalan manusia adalah dengan naik/menunggangi hewan. Bisa berupa kuda, unta atau keledai. Dan bagi masyarakat kelas bawah, seekor keledai pun sudah cukup membantu dalam melakukan perjalanan.

Al kisah, pada jaman pemerintahan salah seorang khalifah di jazirah Arab sana, hiduplah seorang pemuda –sebut saja si Abud- yang mempunyai seekor keledai untuk membantu menjalankan aktifitasnya setiap hari.

Suatu hari, tampaklah si Abud sedang berjalan menunggangi keledainya. Di tengah perjalanannya, dia ditegur oleh seseorang,

"Wahai, Abud, ... hendak ke manakah engkau ?" "Hendak pergi ke masjid untuk sholat Jum'at, sahabatku," jawab si Abud. "Tapi, ... ini khan baru hari Kamis. Kenapa engkau sudah berangkat untuk sholat Jum'at ?" "Iya, ... soalnya keledai saya ini pemalasnya bukan main. Jadi untuk pergi sholat Jum'at saya sudah harus berangkat dari rumah mulai hari Kamis." NB 1 :

NB 2 : cerita lain yang tidak terkait

1332322736847686287
1332322736847686287

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun