by : 173
[caption id="attachment_194796" align="aligncenter" width="300" caption="(sumber : polrestamedan)"][/caption]
Tukang becak di Surabaya kebanyakan berasal dari Madura. Meskipun sangat terlatih, mereka kadang suka sembrono, suka melawan arus, dan biasanya nggak mau disalahkan. Bagi penumpang yang belum terbiasa, selain harus pintar nawar tarif juga harus siap-siap sport jantung.
Peristiwa ini terjadi di dekat kost-kostan saya dulu. Seorang tukang becak memberi isyarat dengan tangan kanannya pertanda ia akan belok kanan. Namun karena jarak aba-aba tangannya dengan beloknya becak terlalu singkat, akibatnya beberapa kendaraan yang ada di belakangnya kaget juga. Tiba-tiba,
"Brakk !"
Sebuah sepeda motor menabrak becak tersebut hingga pengemudi motor terjatuh. Merasa tak bersalah, sang tukang becak marah-marah duluan,
"Sampeyan itu bagaimana, wong sudah dikasih tanda tangan kok masih nabrak !" bentak sang tukang becak kepada sang pengemudi motor dengan logat Madura yang kental.
NB 1 :
- untuk membaca karya peserta lain, silakan liat di Cinta Fiksi
- silakan bergabung di grup FB Fiksiana Community
NB 2 : cerita lain yang tidak terkait
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H