Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Etika Makan Sang Bupati Garut

29 November 2012   13:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:28 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum hilang rasa kaget, heran bin gemes lihat tingkah polah sang bupati beberapa hari yang lalu. Hari ini saya kembali dibuat geleng-geleng kepala oleh ulah sang bupati. Jika beberapa hari yang lalu sang bupati dengan congkaknya bilang, "saya ganteng, bupati dan kaya", maka hari saya dibuat tertegun dengan cara sang bupati makan.

Seperti yang terlihat di liputan 6 siang tadi, sang bupati mengadakan konferensi pers sambil makan malam. Bukan acaranya yang membuat saya geleng-geleng kepala, tapi lihat cara sang bupati melahap sendok nasinya. Dengan tanpa memperdulikan orang-orang yang hadir di sekitarnya, sang bupati membuka mulutnya lebar-lebar dan sendok nasi yang terisi penuh itu pun, bahkan menggunung, dikunyahnya. Sambil mengunyah dan menelan nasi yang ada di mulutnya, dia memotong pertanyaan seorang wartawan yang bahkan belum selesai bertanya. Melihat cara sang bupati makan sepertinya mirip orang yang sudah beberapa hari tidak makan. Mirip orang yang sedang lapar berat. Masak iya bupati kelaparan ? Dari caranya dia makan saya hanya punya satu kesimpulan, bahwa sang bupati adalah orang yang nggragas alias rakus !

Wahai pak bupati, ada gelar S.Ag di belakang nama Anda. Mestinya Anda tahu betul akan nasihat Rasulullah SAW,

"jangan mulai makan sebelum kamu lapar dan berhentilah makan sebelum kamu kekenyangan"

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun