Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dahlan Iskan, Makin Tua Makin Seksi

9 Januari 2012   01:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:09 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ya, meskipun usianya sudah menginjak kepala enam ternyata Dahlan Iskan justru makin seksi. Lho, kok seksi ?? Lha, gimana gak seksi kalau semua berusaha mendekati dan memperebutkan dirinya. Semua berusaha merayu-rayu dirinya, bahkan ada yang terang-terangan akan meminang dirinya. Keluarga besar si Kuning berusaha mendapatkan Dahlan Iskan untuk dijodohkan dengan jagoan mereka, AB (yang tampangnya mirip Laverdure, pilot konyol dalam komik Tanguy & Laverdure). Keluarga si Biru dengan bintang Mercedez mengklaim Dahlan Iskan cocok jika dijodohkan dengan jagoan mereka, sang Pendekar Berambut Putih. Sedangkan  keluarga Putih Kuning Hitam menganggap Dahlan Iskan adalah pasangan yang “cukup potensial” untuk jagoan mereka yang identitasnya masih mereka rahasiakan. Bahkan, seakan tak mau ketinggalan, seorang pengurus Paguyuban Sepak-Sepakan Indonesia yang telah diberhentikan pun ikut-ikutan meramaikan persaingan untuk memperebutkan hati dan perhatian Dahlan Iskan. Menanggapi isu-isu tersebut, para pendukung Dahlan Iskan berwanti-wanti jangan sampai “Sang Primadona” termakan oleh bujuk rayu dan akhirnya terjun dalam rubrik biro jodoh tersebut.

Sedemikian menarikkah Dahlan Iskan sehingga sampai behitu banyak yang menginginkannya? Sedikit-sedikit Dahlan Iskan, seolah-olah semua posisi atau jabatan cocok untuk Dahlan Iskan. Apa mereka menganggap, inilah manusia yang digambarkan Iwan Fals dalam lagunya “Manusia Setengah Dewa”. Seakan-akan Dahlan Iskan adalah superhero yang bisa dengan mudah memperbaiki segala macam persoalan yang membelit negeri ini. Dahlan Iskan tetaplah manusia biasa yang punya kelebihan dan kekurangan. Memang jika dilihat apa yang telah dilakukannya sampai saat ini sangat mengesankan banyak orang mulai dari penampilan, gaya hidup, cara berpikir dan bicaranya, gaya manajerialnya, keberaniannya dan lain sebagainya. Dahlan Iskan memang tampil beda dibandingkan menteri atau pejabat negara yang lain. Bagi rakyat biasa, apa yang ditampilkan dan dilakukan Dahlan Iskan seolah bagaikan oase ditengah tingkah polah para pejabat Negara yang seolah hidup di awing-awang. Meskipun punya helikopter pribadi dan pernah naik pesawat Concorde rute penerbangan London-New York (yang ditempuh hanya dalam waktu 3,5 jam), Dahlan Iskan tetap tidak canggung untuk naik KRL dan ojek. Bagi rakyat biasa yang belum lama mengenal dia tentu saja hal ini sangat mengejutkan (mengingat statusnya sebagai menteri), tapi bagi yang sudah lama mengenalnya hal itu tentunya bukan barang baru, bukan sesuatu yang mengherankan atau mengejutkan. Karena dari sononya memang sudah demikian.

Semenjak popularitasnya menjulang, saya berani taruhan wartawan yang mangkal di kementerian BUMN sekarang ini pasti jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan kementerian lain, bahkan mungkin lebih banyak dibandingkan dengan di DPR, KPK maupun di Istana Negara. Mereka berebut untuk mendapatkan berita terbaru dari Sang Primadona. Namun sayang sekali, mungkin saking bernafsunya, segala tingkah polah Dahlan Iskan langsung dijadikan berita. Tiada hari tanpa berita tentang Dahlan Iskan. Hal ini tentu saja bisa menjadi boomerang buat Dahlan Iskan. Akan timbul kesan “over expose” dan akan membuat orang cepat bosan, karena yang muncul kemudian tulisan yang tidak ada nilai beritanya sama sekali. Seperti berita tentang “Dahlan Iskan suka dengan mie Vietnam” atau “Cara Dahlan Iskan kecoh wartawan”atau “Dahlan Iskan bayar ojek 150 ribu”. Bagi yang tidak suka dengan Dahlan Iskan tentu saja hal ini dianggap sebagai “corong” untuk proses “pencitraan” dirinya. Tapi saya yakin itu bukan maunya Dahlan Iskan. Sebagai mantan wartawan, Dahlan Iskan tahu persis bahwa dia tidak bisa melarang wartawan meliput kegiatannya. Dia juga tidak bisa mengatur mana yang boleh/harus diberitakan mana yang tidak boleh diberitakan.

Akhir kata, kepada semua pihak berhentilah membuat isu-isu “biro jodoh” itu, sangat mengganggu, karena hajatan “pernikahan” itu masih dua tahun lagi. Juga kepada rekan-rekan wartawan buatlah berita yang punya nilai/bobot berita, jangan asal update. Biarkan Dahlan Iskan bekerja untuk kemajuan dan perbaikan negeri ini.

Selamat bekerja Pak Dahlan Iskan. I luv u full n may God bless u.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun