Berita akhir tahun didominasi oleh berita cuaca yang kurang bersahabat. Mulai dari hujan lebat, banjir, dan tanah longsor. Kejadian ini hampir merata di seluruh Indonesia. Berbagai media elektronik, cetak dan online menjadikan sebagai headlinenya.
Di tengah keprihatinan terhadap saudara-saudara yang terkena musibah ini, terkadang saya dibuat terkejut lantas tersenyum geli oleh isi berita yang terkadang tidak atau kurang sesuai dengan realita di lapangan. Saya percaya ini akibat kurangnya pengetahuan sang wartawan atau reporter, bukan karena bermaksud untuk membesar-besarkan berita.
Sering saya lihat berita di TV yang memberitakan, “ …. ketinggian banjir mencapai 2 meter …” padahal begitu lihat rekaman videonya terlihat jelas bagian bawah jendela rumah yang kebanjiran masih kelihatan. Atau pernah juga, “ …. ketinggian banjir telah mencapai 3 meter …” padahal begitu lihat videonya, bagian atas pintu rumah masih kelihatan. Saya yang sempat dicekam rasa prihatin langsung kendur keprihatinan saya begitu lihat video beritanya. Bukannya saya tidak empati dengan korban banjir tapi keprihatinan saya telah berpindah kepada sang wartawan atau reporter yang meliput banjir tersebut. Meskipun saya tetap menghargai jerih payah mereka dalam mencari dan menyebarkan berita.
Sepintas tidak ada yang salah dengan berita di atas, tapi bagi saya yang berkecimpung dalam dunia “menggambar rumah” terasa agak janggal. Untuk itu dalam tulisan ini saya ingin berbagi tentang ukuran-ukuran yang sering dipakai dalam dunia “menggambar rumah” yang bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan ketinggian genangan air atau banjir. Sekali lagi ukuran-ukuran yang ada dalam tulisan ini adalah ukuran rata-rata atau yang sering digunakan untuk mendesain dan membangun rumah. Tidak setiap rumah mempunyai ukuran seperti yang saya tulis, tergantung desainnya.
[caption id="attachment_224711" align="aligncenter" width="628" caption="(dok. pribadi)"][/caption] Dari gambar di atas dapat diperoleh gambaran :
·Tinggi handel pintu/kunci= 1,0 – 1,05 m dr muka lantai
·Tinggi ambang bawah kusen/tinggi daun pintu= 2,10 m dr muka lantai
·Tinggi ambang bawah jendela pendek= 75,0 – 80,0 cm dr muka lantai
·Tinggi ambang bawah jendela panjang= 28,0 – 30,0 cm dr muka lantai
·Tinggi tritisan atap= 3,0 – 3,5 m dr muka lantai
·Tinggi bubungan genteng= 6,0 – 6,5 m dr muka lantai
·Tinggi lantai teras= 25,0 – 30,0 cm dr muka tanah
·Tinggi balkon/lantai 2= 3,6 – 4,0 m dr muka lantai
·Tinggi pintu ruko= 2,5 – 2,7 m dr muka lantai
·Tinggi atap ruko= 7,5 – 8,0 m dr muka lantai
[caption id="attachment_224716" align="aligncenter" width="495" caption="(dok. pribadi)"]
·Tinggi city car/sedan= 1,5 – 1,6 m
·Tinggi mobil niaga/keluarga= 1,7 – 1,8 m
·Tinggi bus= 3,3 – 3,5 m
Selain dengan ukuran-ukuran di atas, reporter atau wartawan bisa memperkirakan ketinggian banjir dengan menggunakan ukuran rata-rata orang dewasa. Jika rata-rata orang Indonesia mempunyai tinggi badan 175 cm, maka akan mempunyai :
·Tinggi betis= 30 – 40 cm
·Tinggi lutut= 50 – 60 cm
·Tinggi pinggang= 95 – 105 cm
·Tinggi bahu/pundak= 145 – 155 cm
Sekali lagi ini ukuran rata-rata, tidak semua rumah atau bangunan, kendaraan dan manusia mempunyai ukuran-ukuran seperti di atas. Namun demikian ukuran-ukuran ini bisa dijadikan panduan bagi para reporter atau wartawan yang sedang meliput banjir di suatu daerah, sehingga bisa memperkirakan dengan lebih tepat berapa ketinggian banjir yang sebenarnya. Sehingga tidak muncul berita yang lebih heboh dari realitanya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H