Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apa Kabarmu New 7 Wonders?

8 Februari 2012   16:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:54 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama tak terdengar kabarnya, iseng-iseng saya coba menghubungi Mr. Bernard Weber, juragan New 7 Wonders.

Teddy (T): “Mat Siang Mr. Bernard, saya Teddy, dari Indonesia.”

Bernard Weber (BW): “Oo ya … Mr. Teddy, ada yang bisa saya bantu?”

T: “Begini Mister, saya mau nanyakan perkembangan TN P.Komodo yg kemarin masuk kandidat sbg 7 keajaiban dunia versi alam yang baru.”

BW: “Oo iya, kami sedang memverifikasi suara yang masuk.”

T: “Maksudnya, verifikasi apanya Mister ? Verifikasi gitu aja kok lama sekali. Lha, … itu Pulau Jeunju kok sudah selesai ? Sekedar info aja Mister, jumlah pengguna ponsel di Indonesia saja sudah lebih banyak dari jumlah penduduk Korea Selatan, jadi kalau Pulau Jeunju milik Korsel masuk pasti TN P. Komodo juga masuk sbg 7 keajaiban dunia yg baru.”

BW: “Ooo … tidak bisa ! Kami harus menghitung berapa sebenarnya suara SAH yang masuk untuk TN P.Komodo. Karena kami melihat adanya TINDAKAN YANG KURANG SAH yang telah dilakukan masyarakat Indonesia dalam mendukung TN P.Komodo.”

T: “Tindakan yang kurang sah, itu apa maksudnya Mister ?”

BW: “Ya, sesuai aturan/tatacara yang berlaku, voting atau pemungutan suara dalam demokrasi adalah satu orang hanya boleh/berhak memberikan satu suara. Jika itu dilakukan dengan mekanisme telepon atau SMS, maka satu nomor telepon hanya dihitung masing-masing satu suara via sambungan telepon dan satu suara via SMS. Jika kami temukan satu nomor telepon memberikan lebih dari satu telepon atau SMS, maka telepon atau SMS selanjutnya tidak kami hitung sebagai suara yang SAH. Jika dilakukan dengan mekanisme voting online, maka satu alamat email hanya boleh mengirim satu suara. Dan jika ingin memberikan suara tambahan harus memakai alamat email yang lain.”

T: “Ellhhooo …. Kok begitu Mister ! Operator seluler di Negara Kami malah menganjurkan untuk SMS sebanyak-banyaknya. Berarti mubadzir, dong !!”

BW: “Apa itu mubadzir, Mr.Teddy?”

T: “Useless, Mister.”

BW: “Ooo … gitu, ya useless-lah.”

T: “Waahhh …. Gak bener nih operator seluler!”

BW: “Oo … itu urusan Mr.Teddy dengan operator seluler di Indonesia.”

T: “Ma kasih atas infonya, Mister.”

BW: “Sama-sama, Mr.Teddy. Ada lagi yang bisa saya bantu?”

T: “Gak ada Mister. Ma kasih.”

BW: “Ngomong-omong, apa Mr.Teddy sudah mengikuti kampanye kami yang terbaru?”

T: “Kampanye apa lagi, Mister?”

BW: “Pemilihan 7 keajaiban dunia untuk kota di seluruh dunia. Barangkali Mr.Teddy punya kandidat untuk 7 kota ajaib di dunia, silakan kunjungi website kami kembali.”

T: “OK, Mister … ma kasih infonya. Langsung ke TKP. Selamat siang, Mister.”

BW: “Sama-sama, Mr.Teddy. Selamat siang.”

Dan saya pun langsung menuju ke TKP http://www.new7wonders.com

Dan hasilnya adalah ………… seperti gambar di bawah ini.

Kemudian saya coba masuk ke New 7 Wonders Facebook Fan Page, ternyata masih ada. Sehat wal afiat (seperti terlihat pada gambar di bawah).

1328718241856175636
1328718241856175636

Namun ketika saya coba masuk ke form pemilihan nominasi 7 kota ajaib melalui link yg ada di fan page tersebut (lingkaran merah), yang muncul adalah tampilan (rusak) seperti berikut.

13287185482136105478
13287185482136105478

Tidak ada yang bisa dilakukan pada halaman tersebut.

Entah sudah berapa lama hal ini berlangsung dan meskipun suatu saat nanti website new7wonders.com ini bisa normal kembali, tapi untuk ukuran event yang bertaraf internasional, hal ini cukup mengundang pertanyaan besar.

Apa kabarmu New 7 Wonders ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun