Anda pernah naik pesawat terbang? Belum pernah? Ya sudah, tidak apa. Jika suatu saat nanti Anda naik pesawat terbang, coba perhatikan ini. Ketika pesawat yang Anda naiki akan lepas landas, dia berjalan perlahan melewati taxiway menuju runway atau landasan pacu kemudian berputar di ujung landasan pacu. Ketika pesawat berputar, lihatlah keluar jendela pesawat, ke arah landasan pacu. Anda akan melihat angka yang ditulis besar-besar di aspal landasan pacu tersebut. Apa arti angka tersebut? Bagaimana cara menentukan angka tersebut?
Angka tersebut selain berfungsi sebagai identitas landasan pacu juga menunjukkan ke mana landasan pacu tersebut mengarah. Arah timur-barat? Utara-selatan? Ataukah serong barat laut-tenggara atau barat daya-timur laut? Bagaimana cara menentukan angka-angka tersebut?
Sebelum menentukan arah landasan pacu, perencana bandara akan melakukan survey lebih dulu terhadap arah angin dominan atau arah angin yang paling sering terjadi di lokasi calon bandara tersebut. Setelah mengetahui arah angin dominan di lokasi calon bandara, biasanya sang perencana akan merencanakan arah landasan pacu searah dengan arah angin dominan tersebut. Misal, arah angin dominannya adalah ke arah timur, maka rencana landasan pacu pun akan dibuat mengarah timur-barat. Mengapa? Pesawat yang sedang lepas landas berlawanan arah angin akan memperpendek jarak take-off. Sedang pesawat yang mendarat berlawanan dengan arah angin juga akan memperpendek jarak landing-nya.
Bagaimana jika arah angin tidak ada yang dominan? Aspek pemanfaatan lahan dengan layout landasan pacu dan bangunan terminal yang efisien akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arah landasan pacu.
Berbeda dengan kompas, mata angin, gambar masterplan dan gambar-gambar rencana lain, yang mengambil arah utara sebagai acuan, penentuan arah landasan pacu mengambil arah selatan sebagai acuan. Arah selatan dianggap sebagai titik 0Ëš. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini.
[caption caption="Cara menentukan arah landasan pacu. Garis hijau adalah garis mata angin."][/caption]
Misal, sebuah landasan pacu mengarah 40Ëš dari arah selatan, berarti mengarah barat daya-timur laut. Caranya, putar searah jarum jam dari arah selatan sebesar 40Ëš. Di ujung landasan tersebut (arah barat daya) akan ditulis angka 4 atau 04 (mewakili 40Ëš). Bagaimana dengan angka di ujung lain (arah timur laut) dari landasan pacu tersebut? Tambahkan sudut 180Ëš dari sudut 40Ëš, diperoleh sudut sebesar 220Ëš. Di ujung landasan yang arah timur laut tersebut akan ditulis angka 22 (mewakili sudut 220Ëš).
Bagaimana jika landasan pacu tersebut mengarah persis utara-selatan? Jika demikian, maka ujung utara landasan pacu akan ditulis angka 18 (mewakili 180Ëš dari arah selatan). Ujung selatan landasan pacu akan ditulis 36. Landasan pacu Bandara Sam Ratulangi, Manado bisa menjadi contoh untuk kasus ini.
[caption caption="Cara menentukan arah landasan pacu. Garis hijau adalah garis mata angin."]
[caption caption="Ujung selatan landasan pacu Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara"]