Enaknya punya telinga “universal” adalah bisa mendengarkan musik dari berbagai aliran dan bahasa. Mulai dari campursari, dangdut, disco, rock, jazz sampai musik klasik, saya bisa menikmati. Mulai dari lagu berbahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Inggris, Perancis, Jerman sampai Tagalog pun saya bisa menikmati.
Kali ini saya akan menulis lagu-lagu berbahasa asing favorit saya. Yang saya maksud dengan lagu “berbahasa asing” di sini adalah bahasa di luar bahasa Indonesia dan Inggris, seperti layaknya lagu-lagu yang sering kita dengar.
Sebetulnya masih banyak lagu “berbahasa asing” yang saya sukai, untuk sementara cukup 20 saja yang masuk dalam daftar. Daftar ini saya urutkan berdasar abjad judulnya.
Black Blood adalah grup musik yang personilnya berasal dari Negara-negara Afrika bekas jajahan Perancis dan Belgia. Lagu rancak ini menggunakan bahasa Swahili, Afrika dan sangat populer di Perancis dan Belgia di akhir tahun ’70-an.
+eRa+ adalah grup musik dari Perancis yang menggabungkan musik ala Enigma dengan tata vokal ala Gregorian. Kebanyakan lagu +eRa+ menggunakan bahasa Latin. Ameno diambil dari album pertama mereka “+eRa+” (1996).
Senandung penyanyibersuara ‘malaikat’ dari Irlandia ini diambil dari album “The Celts”. Sebuah album untuk film dokumenter produksi BBC tahun 1987.
Jose Feliciano adalah penyanyi tuna netra dari Puerto Rico. Lagu ‘Che Sara’ sendiri adalah versi bahasa Italia dari lagu ‘Que Sera’ yang berbahasa Spanyol. Versi bahasa Inggrisnya berjudul ‘Shake A Hand’.
Aslinya George Kranz adalah penyanyi Jerman, namun di lagu ini dia tidak menggunakan bahasa Jerman. Dalam lagu ini George Kranz hanya bersenandung “... din daadaa dum dum prek ...” diikuti gebukan drum.
Amr Diab adalah duplikat Ricky Martin. Mulai dari postur tubuh, tampang, gaya dan musiknya. Ketika pertama kali melihat videonya saya tidak percaya kalau ada video clip lagu dari Mesir bisa seperti ini.
7.Habang Buhay Kitang Mamahalin – VST & Company
Ini lagu ‘tua’ dari kelompok musik beraliran disco asal negeri tetangga, Filipina. Lagu ini ngetop di akhir tahun ’70-an.
Karier mantan kiper Real Madrid ini justru lebih moncer setelah banting setir jadi penyanyi dan pencipta lagu, salah satu hasil karyanya adalah lagu ini. Lagu ini pertama kali saya dengar dari Radio Australia seksi Bahasa Indonesia, awal tahun ‘80-an. Kemudian berhasil mendapatkan kasetnya tahun ‘86.
Ketika pertama kali dengar lagu ini awal tahun 2000-an, saya tidak paham dan tidak tahu lagu ini pakai bahasa apa. Belakangan baru saya tahu kalau Ofra Haza adalah penyanyi dari Israel dan lagu ini memakai bahasa Yahudi. Yo wis.
10.Komm Doch Heim – Dschinghis Khan
Dschinghis Khan adalah grup musik asal Jerman yang beraliran disco, jadi lagu-lagunya biasanya berirama riang. Sekali ada lagu slow-nya kok ternyata enak juga.
11.Khushiyan Aur Gham –Anuradha Paudwal & Udith Narayan
Lagu ini adalah soundtrack dari film India berjudul “Mann” (1999), sebuah film yang membuat saya masih berlinang air mata tiap kali menontonnya. Lagu ini adalah adaptasi dari lagu Italia “Come Vorrei” (1981) oleh Ricchi & Vorrei.
Kaoma adalah grup musik yang personil berasal dari Brazil, Perancis, Martinique dan Guadaloupe. Lagu yang diambil dari album “Worldbeat” (1989) ini sangat populer dan sering diputar di radio-radio FM di awal tahun 90-an.
Lagu penyanyi cantik bin imut dari P. Corsica, Perancis ini ngetop pada tahun 2000. Lagu ini khusus untuk Anda yang bernama Lolita.
14.Mouhammed Bouya – Baghdad Blues
Saya tidak tahu penyanyi asli dari lagu ini. Di cakram MP3-nya hanya tertulis dalam album “Baghdad Blues”.
15.Rak Khun Kaw Leuw – Frances Yip
Frances Yip adalah penyanyi serba bisa dari Hong Kong. Kali ini dia menyanyikan lagu yang sangat populer di Thailand. Selain menyanyi dalam bahasa Mandarin, Frances Yip juga fasih menyanyi dalam bahasa Inggris, Spanyol, Thailand, Indonesia, Tagalog dan Jepang. Dia dengan sangat fasih menyanyikan lagu Bengawan Solo.
Ini senandung mistis dari Dadawa, seorang penyanyi dari China yang mempunyai nama asli Zhu Zheqin. Dadawa dinobatkan sebagai ‘Enya-nya Asia’. Sister Drum adalah album tersuksesnya yang dirilis tahun 1995.
Suo Gan adalah lagu nina bobok tradisional masyarakat Wales. Saya dengar pertama kali lagu ini di film “Empire of The Sun” karya Steven Spielberg. Dinyanyikan oleh Christian Bale ketika masih jadi aktor cilik.
Meski lagu ini berbahasa Jepang, tapi pertama kali saya dengar justru dari penyanyi serba bisa Indonesia, Ervinna.
19.Sweet Lullaby – Deep Forest
Deep Forest adalah duo Perancis yang digawangi oleh Eric Mouquet dan Michel Sanchez. Musik Deep Forest dikenal dengan aliran ‘ethno electric’. Sweet Lullaby adalah karya terpopuler mereka yang diambil dari album “Deep Forest” (1992). Sweet Lullaby adalah adaptasi dari lagu tradisional Kepulauan Solomon.
20.Teruug Naar de Kust – Maggie MacNeal
Ini lagu berbahasa Belanda yang dinyanyikan oleh penyanyi yang punya nama asli Sjoukje Lucie van’t Spijker. Saya dengar pertama kali pada akhir tahun 70-an. Maggie MacNeal bersama Willem Duyn membentuk duo Mouth & MacNeal yang ngetop dengan “I Love You This Much”.
Tidak perlu hafal dan tahu arti liriknya, yang penting enak melodinya. Seperti kata mas Nur Bayan, “... ora kênal penyanyi-né, ora apal syair-é, pokok-é énak dirungok-ké ....”
Sumbawa, Nopember 2014
Sumber : wikipedia dan youtube
Tulisan sebelumnya :
5 Lagu Karismatik yang Sulit Di-remake
Tulisan berikutnya :
20 Lagu Rock yang Paling "Ngerock"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H