Musik adalah bahasa universal. Seseorang tidak perlu menguasai bahasa dan alat musik apa yang dipakai oleh pemainnya, untuk memahami apa yang sedang dimainkan atau dinyanyikan. Hanya karena persamaan ‘minat’ atau selera di musik, orang bisa saling kenal dan akrab. Musik insrumental mempunyai kekuatan menembus batas bahasa para pendengar dan penikmatnya.
Berikut ini beberapa (dari sekian banyak) karya instrumental yang jadi favorit saya. Sekali lagi, daftar ini saya susun berdasarkan judulnya. Suka atau tidak, setuju atau tidak itu terserah anda.
1.Also Sprach Zarathustra (opening) – Richard Strauss
Also Sprach Zarathustra adalah komposisi yang terinspirasi oleh novel Friedrich Nietzsche (Thus Spoke Zarathustra) dan pernah menjadi musik tema untuk segmen ramalan cuaca dalam acara berita TVRI.
Musik tema dan acara TV ini saling mempopulerkan. Seputar Indonesia di RCTI lebih dikenal masyarakat berkat musik ini. Musik ini juga jadi ikut ngetop karena Seputar Indonesia. Tapi bukan karena Seputar Indonesia saya suka musik ini. Jauh hari sebelum jadi lagu tema Seputar Indonesia, saya sudah suka. Selamat menikmati liukan biola dari Luluk Purwanto.
3.Chess (Main Theme) – The London Symphony Orchestra
Komposisi ini terdapat dalam album drama musikal “Chess” karya Benny Andersson, Tim Rice dan Bjorn Ulvaeus. Tentang drama musikal “Chess” bisa Anda baca di sini.
4. Classical Gas – Vanessa Mae
Penampilan dan gaya bermusik pemain biola bernama lengkap Vanessa Mae Vanakorn Nicholson ini merubah image banyak orang tentang musik klasik, yang selama ini dianggap musik yang serius, berat dan berpenampilan formal.
Musisi Jepang yang bernama asli Masanori Takahashi ini dikenal karena karya-karyanya yang berirama tenang dan mengajak penikmatnya untuk dekat dengan alam, sound of nature. Dance of Sarasvati diambil dari album “Mandala” (1994).
6.Eine Kleine Nachtmusik – W.A. Mozart
Mozart adalah salah satu jenius musik klasik yang tidak diragukan lagi karya-karyanya. "Eine Kleine Nachtmusik" adalah pintu gerbang saya dalam menikmati musik klasik. Ketika di TVRI ada acara musik klasik, saya ajukan request ke pembawa acaranya (Suwanto Suwandi) untuk memutarkan musik klasik yang agak ringan dan durasinya tidak terlalu panjang, komposisi inilah yang diputar.
7.Fanfare for The Common Man – ELP
Sudah banyak yang memainkan komposisi karya Aaron Copland ini. Versi ELP ini yang pertama kali saya dengar dan yang paling saya suka. Komposisi ini (dengan berbagai versinya) banyak digunakan untuk pembukaan acara-acara olahraga di TV. “Fanfare for The Common Man” sendiri diambil dari album “Works vol. 1” (1977).
"Fur Elise (for Elise)" adalah komposisi hasil karya L.v. Beethoven yang baru dipublikasikan pada tahun 1867 atau 40 tahun setelah sang komposernya meninggal dunia (1827).
9.Implora – Diego Modena & Jean Philippe Audin
Komposisi mendayu-dayu dari duo Perancis, Diego Modena dan Jean Philippe Audin.
10. Jeux Interdits – Francis Goya
Sudah banyak musisi/gitaris yang memainkan dan merekam lagu ini. Lagu ini aslinya karya Narciso Yepes untuk soundtrack film drama Perancis dengan judul sama “Jeux Interdits (Forbidden Games)” produksi tahun 1952.
11.A Morning in Cornwall – James Last & Gheorghe Zamfir
Hasil kolaborasi antara musisi Jerman dan Rumania dengan suara pan flute yang begitu menghanyutkan.
Komposisi karya musisi Yunani yang bernama asli Yiannis Chryssomallis ini terdapat di album “Tribute” (1997). Sweet melodies, good arrangement, great performance.
13.Sabilulungan – Suara Parahiyangan
Degung "Sabilulungan" sering dikumandangkan di acara-acara pernikahan masyarakat Sunda. Karya tradisional dari tanah Sunda yang sangat menghanyutkan. Obat kangen buat mereka yang ada di perantauan.
Jika Anda masih ingat sandiwara radio yang sangat populer di tahun ’80-an, ‘Saur Sepuh’ dan ‘Tutur Tinular’, cuplikan karya pemain keyboard kelompok musik rock Deep Purple ini banyak digunakan sebagai musik pengiringnya. Diambil dari album dengan judul yang sama “Sarabande” (1976).
15. Spain – Chick Corea and Return to Forever
Komposisi ini lahir ketika Armando Anthony “Chick” Corea masih tergabung dalam band Return to Forever. Diambil dari album mereka “Light as A Feather” (1973).
16. Street Thunder – Foreigner
Komposisi ini masuk dalam album kompilasi “The Official Music of The XXIII Olympiad - Los Angeles 1984”. Komposisi ini dipakai untuk tema cabang olah raga marathon. Jika Anda penggemar olah raga lari jarak jauh, dengarkan komposisi ini sambil berlari. Niscaya akan menumbuhkan semangat Anda dalam berlari.
17. Sundial Dream – Kevin Kern
Diambil dari album pertamanya “In The Enchanted Garden” (1996). Musik yang enak dinikmati saat duduk-duduk santai minum teh di teras sambil menunggu matahari terbenam atau tetangga lewat.
18. Take off to Padang – Karimata
Digawangi oleh Chandra Darusman dan Erwin Gutawa, Karimata mengusung musik jazz etnik, cukup populer di dekade 90 an. Komposisi ini diambil dari album “Jezz”.
Sama halnya dengan 'Sarabande', penggalan komposisi karya Mike Oldfield ini banyak dipakai untuk mengiringi sandiwara radio ‘Saur Sepuh’ dan ‘Tutur Tinular’. Komposisi ini diambil dari album “Discovery” (1984).
20.Zoolook – Jean Michael Jarre
J.M Jarre adalah salah satu jenius musik techno. Salah satu hasil inovasinya adalah harpa dari sinar laser. Konser-konsernya pun hampir selalu spektakuler. Komposisi ini sendiri banyak dipakai sebagai pengiring tarian ‘breakdance’, yang sangat digandrungi anak muda pertengahan tahun 80-an. Diambil dari album “Zoolook” (1984).
Demikianlah daftar 20 musik instrumen terfavorit versi saya. Jika kurang berkenan dengan selera Anda, silakan buat daftar versi Anda sendiri.
Sumbawa, Desember 2014.
Sumber : wikipedia dan youtube
Tulisan sebelumnya :
20 Lagu Rock Paling "Ngerock" Versi Saya
Tulisan berikutnya :
Perlukah Menunda Pernikahan dan Kelahiran ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H