Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

13 Juli, 30 Tahun Yang Lalu ...

13 Juli 2015   07:42 Diperbarui: 13 Juli 2015   07:42 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 13 Juli 1985 (tepat 30 tahun yang lau), akan dikenang sebagai hari paling bersejarah dalam industri musik internasional. Hari itu berlangsung konser musik paling besar dan kolosal yang pernah diadakan di muka bumi. Konser tersebut berlangsung serentak di berbagai kota di dunia. Konser tersebut berlabel “Live Aid”. [caption caption="Poster Konser Live Aid"][/caption]Konser utama berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris dan Stadion JFK, Philadelphia, Amerika Serikat. Konser di Stadion Wembley dihadiri oleh kurang lebih 72.000 penonton, termasuk Pangeran Charles dan Putri Diana. Sedangkan di Stadion JFK dihadiri kurang lebih 90.000 penonton. Diperkirakan 1,9 miliar penonton menyaksikan konser ini melalui televisi di kurang lebih 150 negara yang menyiarkan secara langsung.

[caption caption="Putri Diana dan Pangeran Charles nonton Konser Live Aid di Stadion Wembley. Di latar belakang Roger Taylor, drummer grup musikQueen."]

[/caption]

Konser akbar ini digagas oleh penyanyi rock Bob Geldof (Boomtown Rats) dan Midge Ure (Ultravox). Konser ini digelar untuk mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan terutama bagi korban kelaparan yang melanda benua Afrika, khususnya Ethiopia. Konser ini juga sebagai kelanjutan proyek Band Aid yang populer dengan single “Do They Know It’s Christmas ?” dan “Feed The World”.

Puluhan penyanyi dan musisi terkenal (pada saat itu) dari Inggris Raya dan Amerika terlibat dalam konser ini, terutama penyanyi dan musisi yang tergabung dalam ‘Band Aid’ dan ‘USA for Africa’, seperti : Duran Duran, Spandau Ballet, Culture Club, Bananarama, George Michael, Phil Collins, Sting, Paul Young, Tina Turner, David Bowie, Kenny Loggins, The Rolling Stones, Lionel Richie, Madonna, Bob Dylan, Led Zeppelin dan masih banyak lagi. Catatan khusus untuk Phil Collins. Dia tampil di London dan Philadelphia. Setelah tampil di London, Phil Collins langsung terbang ke New York dengan pesawat Concorde untuk mengejar jadwal manggungnya.

Konser di London dimulai pukul 12.00 dan berakhir pada pukul 22.00 waktu GMT. Sedangkan konser di Philadelphia dimulai pukul 13.51 dan berakhir pada pukul 04.05 waktu GMT atau dari pukul 08.51 pagi sampai pukul 23.05 waktu Amerika.

Selain siaran dari dua kota utama, konser juga diselingi siaran langsung konser dari beberapa kota, seperti : Melbourne (Australia), Tokyo (Jepang), Wina (Austria), Beograd (Yugoslavia), Moskow (Uni Sovyet), Cologne (Jerman Barat) dan Oslo (Norwegia). Selain diselingi konser dari beberapa Negara, juga diselingi dengan cuplikan wawancara beberapa musisi dan penyanyi yang terlibat dan cuplikan video tentang bencana kalaparan di Ethiopia.

Dari awal rencana digelarnya konser ini, Bob Geldof sudah mengatakan kepada para musisi dan penyanyi pendukung, bahwa konser ini hanya akan disiarkan langsung di TV dan tidak akan direkam untuk tujuan komersil. Konser ini memang ditujukan untuk amal. Namun demikian setelah konser berakhir, video rekaman ilegal banyak beredar. Sampai akhirnya pada tahun 2004 beredar video rekaman resmi konser ini, tentu setelah mengalami proses editing yang cukup panjang. Alias tidak utuh lagi.

Konser ini sendiri berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 150 juta pound (US$ 283,6 juta). Jauh melampaui perkiraan sang promotor yang hanya diperkirakan akan meraih 1 juta pound (US$ 1,89 juta). Kesuksesan konser ini langsung melambungkan nama Bob Geldof, dari penyanyi yang ‘tidak dikenal’ (hanya menghasilkan satu hits ‘I Don’t Like Monday’) menjadi penyanyi terkenal yang ‘berhati mulia’. Atas kesuksesan ini pula, Bob Geldof dianugerahi gelar ‘ksatria’ (knight) dari kerajaan Inggris.

Proyek keroyokan ala Bob Geldof dengan Band Aid-nya ini dengan cepat menjadi tren di industri musik di seluruh dunia. Di berbagai penjuru dunia muncul lagu-lagu yang dinyanyikan secara keroyokan. Berikut beberapa di antaranya.

Band Aid (Inggris)
Pelopor penyanyi keroyokan ini menghasilkan single hits “Do They Know It’s Christmas”. Penyanyi yang tergabung dalam grup ini antara lain : Simon le Bon, Boy George, Martin Kemp, Paul Young, George Michael, David Bowie, Sting, dll. Videonya di Youtube.

USA for Africa (Amerika)
Banyak yang mengira ‘USA’ di sini singkatan dari United States of America, padahal United Support of Artists. USA for Africa dipelopori oleh Harry Belafonte, Lionel Richie dan Quincy Jones. Penyanyi yang tergabung antara lain : keluarga besar Michael Jackson, Cindy Lauper, Bruce Springsteen, Smokey Robinson, Paul Simon, Kim Carnes, Billy Joel, dll. Menghasilkan single hits “We Are The World”. Videonya di Youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun