Mohon tunggu...
Tedd Shadynnov
Tedd Shadynnov Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menyukai Menulis Sejak Masih SMP Dan Lebih Banyak Tulisan Non Fiksi. Tapi Sekarang Mulai Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secarik Surat, Seumur Kenangan

25 Agustus 2024   14:43 Diperbarui: 25 Agustus 2024   14:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu disebuah kafe, Karina yang seorang manager pemasaran sebuah perusahaan multinasional sedang duduk sediri dalam keheningan, menatap keluar jendela. Mata indahnya dan berbinar yang biasa tampakkan akhir-akhir ini penuh dengan air mata. Rambut yang biasa tersanggul indah kini dibiarkan terikat seadanya.  

Sementara itu, angin dingin basah mengiringi rintik hujan yang mulai turun, mulai membasahi trotoar yang mulai sepi dari lalu lalang orang. Karina menghela napas panjang, merasakan dadKarina sesak. Lagi-lagi hujan. Lagi-lagi kenangan itu datang.

"Kak, ini kopinya," suara pelayan kafe membuyarkan lamunannya.

"Oh, makasih," Karina menoleh dan tersenyum lemah.

Dia menyesap kopinya perlahan. Pahit. Padahal dulu kopi di sini selalu terasa manis. Ya, dulu. Saat Nino masih ada di sampingnya.

*flashback*

Karina teringat masa-masa dulu bersama Nino. Masa indah yang sebenarnya tidak ingin ia lalui jika akhirnya menjadi kepedihan.

Karinnnn! Coba deh kopi ini, enak banget!" seru Nino dengan mata berbinar.

Karina tertawa kecil, "Apaan sih, Mas? Lebay deh."

"Beneran! Nih, cobain," Nino menyodorkan cangkirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun