Performa industri musik jawa akhir-akhir ini terlihat semakin menyenangkan atau mungkin lebih tepatnya lagi bagus-bagusnya.
Terutama di tengah kuatnya invasi musik luar yang semakin masif memengaruhi selera pendengar musik di tanah air generasi kini.
Jika biasanya panggung musik jawa hanya mentok di acara pernikahan atau kampanye pemilu, kini sudah mampu tembus internasional.
Era Baru Musik Jawa
Musik Jawa mulai kembali bergaung hingga ke tingkat nasional semenjak kehadiran dua penyanyi muda Via Vallen dan Nella Kharisma.
Bersamaan, kedua penyanyi muda ini bahkan berhasil mencetak banyak hits dan menjadi fenomena hingga ke negeri-negeri tetangga.
Pasti kamu tahu dong atau pernah dengar lagu seperti, 'Sayang', 'Pikir Keri', 'Bojo Galak', 'Ditinggal Rabi', atau 'Jaran Goyang'.
Berkat itu, musik jawa berhasil menciptakan penggemar dan pasar baru yang cukup besar, khususnya di luar dunia jawa (Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur).
Terutama penggemar dari kalangan generasi muda yang sekaligus menandakan dimulainya era baru musik jawa modern.
Dari Nostalgia Menuju yang Baru
Setelah Via Vallen dan Nella Kharisma, musisi legenda yang masih cukup kondang waktu itu, Didi Kempot juga kembali naik daun.
Lagu-lagu lamanya seperti, 'Pamer Bojo', 'Cidro', dan 'Suket Teki' yang dulu pernah populer, kembali diminati oleh generasi muda.