Mohon tunggu...
HADISUSILO
HADISUSILO Mohon Tunggu... Guru - Asli Java

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MPLS 2020

13 Juli 2020   22:50 Diperbarui: 13 Juli 2020   22:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di tahun pelajaran 2020/2021. Pada situasi normal merupakan hari kebahagiaan bagi peserta didik yang baru memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Mereka bangga dengan ststusnya yang lebih tinggi dari hari sebelumnya. Senyum bahagia menyiratkan setiap peserta didik dengan semangatnya. Demikian pula para orang tua semagat mengantarkan buah hatinya pergi ke sekolah dengan hati yang tak kalah gembiranya. Apalagi dengan himbauan yang menyarankan agar setiap orang tua dapat mendampingi anaknya yang baru pertama sekolah dengan mengantarkannya sampai pada gurunya. Tak sedikit para ibu-ibu muda yang dengan gadget-nya mengabadikan momen ini dengan mengunggahnya ke dunia maya dengan gambar atau video yang menggambarkan keceriannya. Mereka saling berbangga dengan anaknya yang baru saja diterima di sekolah yang menjadi kebanggaannya. Saling betukar foto, video, dan berlama-lama chating membicarakan anak-anaknya yang sedang memulai memasuki dunia barunya.

Pihak sekolah pun menyambut peserta didik baru dengan kemeriahan yang semarak dengan mengadakan kegiatan penyambutan yang lumrah dinamakan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang dulu disebut MOS (Masa Orientasi Siswa). Nama boleh berganti tapi kebiasaan yang lama masih sering digunakan oleh para senior peserta dididk. Padahal dengan penggantian istilah diharapkan berganti pula makna dan jenis kegiatannya.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di tahun pelajaran 2020/2021. Hari pertama sekolah yang berbeda dengan harai-hari pertama masuk sekolah di tahun-tahun sebelumnya. Berbagai peraturan diberlakukan agar semua dalam keadaan aman. Namun tak mudah mengubah kebiasaan yang sudah lama dan seakan menjadi sebuah kewajiban. Hari pertama masuk sekolah tahun ini pun  tak begitu jauh dengan hari pertama masuk sekolah tahun lalu. Hanya satu yang terlihat baru. Masker.

Di medsos para netizen ramai-ramai meng-upload kegiatan yang mereka lihat. Yang menjadi orang tua mempublikasikan anaknya yang menggunakan seragam barunya. Yang mejadi guru atau tenaga kependidikan di sekolah mengunggah kegiatan di sekolahnya. Tapi yang diunggah hanya gambar yang menunjukkan kedisiplinan protokol kesehatan yang di sarankan, sedangkan suasana sebelum, waktu istirahat, dan sesudah kegiatan tak nampak sama sekali. Mereka update stsatus di akun Whatsapp (WA), akun FB, IG dan medsos lainnya tentang suasana kemeriahan hari pertama sekolah.

Bagi peserta didik yang baru masuk kelas 1, 7, aratu 10 merupakan hari bahagia karena memasuki sekolah yang lebih tinggi. Aturan telah ditetapkan untuk dan bagi peserta didik kelas 1, 7, dan 10 yang baru pertama kali masuk di sekolah tersebut. Bagi yang berzona hijau boleh masuk degan protokol kesehatan yang ditetapkan, sedangkan bagi yang berzona selain hijau tetap tidak boleh melaksanakan tatap muka.

Sekolah-sekolah yang mengadakan kegiatan tak mempedulikan situasi yang terjadi sekarang. Padahal sudah jelas setiap lokasi mempunai status zonasi yang berbeda-beda tetapi tidak mempedulikan status yang  disandangnya. Kegiatan masuk sekolah pada hari pertama tetap disamakan dengan hari masuk sekolah ketika keadaan normal. Sekolah yang menjadi pusat pendidikan sudah selayaknya menjadi pusat penerapan peraturan yang ditetapkan, sekolah menjadi pilot dalam menjalankan kedisiplinan aturan yang diberlakukan. Sekolah yang diperkenankan masuk sekolah hanyalah sekolah yang berada dalam zona hijau. Sudah jelas pula bahwa sekolah dalam zona hijau yang masuk pertangal 13 Juli adalah sekolah setingkat menengah atas sedangkan sekolah setingkat dibawahnya diperbolehkan bertatap muka dua bulan sesudahnya.

Keberadaan sekolah yang berada di zona selain hijau memang dalam situasi yang tidak diuntungkan. Sebagian orang tua peserta didik menanyakan kapan sekolah mulai masuk. Di lain pihak sekolah harus menegakkan peraturan. Dalam hal ini sekolah harus pandai menyikapinya. Peran sekolah dalam menghadapi situasi ini sangat diperlukan. Tanamkan kesadaran mengahadapi keadaan ini dengan disiplin. Terapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan ketentuan. Ini adalah evolusi yang bisa menyesuaikan akan bertahan yang tidak akan punah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun