Lagi, pagi ini saya mendapat sms dari 'penyelenggara undian'. Baik sekali orang ini membagi kejutan hadiah pagi-pagi, pikir saya.
Saya gak pernah peduli dengan iklan-iklan serupa yang datang sebelumnya, karena memang saya bukan orang yang haus hadiah instant.
Saya coba telusuri melalui link yang ada. Beberapa kejanggalan sih ada di link itu, diantaranya setoran sejumlah uang yang katanya untuk pengurusan surat, tapi yang saya sorot disini ialah KTP yang terdapat dalam link.
2. Masih di NIK, 6 angka setelah kode administrasi adalah 290488, padahal tanggal lahirnya 29 April 1985. Mestinya 290485;
3. Foto dalam KTP berlatar biru, padahal lahirnya ditanggal ganjil. Warga yang lahir ditanggal ganjil latar foto dalam KTP adalah merah;
4. Tidak ada tanda tangan lurah.
Salah satu faktor mudahnya kita di tipu dalam transaksi online ialah karena mengabaikan 4 hal penting dalam KTP yang dilampirkan dalam link.
Mungkin diantara rekan sudah ada yang bahas ini, dalam konteks yang lain, tulisan ini sekedar melengkapi.
Oya, beberapa hari silam saya mendampingi teman yang menjadi korban penipuan online, dengan beberapa bukti yang ada, dan kuat. Namun teman saya apatis untuk melanjutkan penyelidikan, karena pihak terkait meminta tidak merespon laporan dengan baik.
Maka akhirnya teman saya lebih memilih main dukun dan sewa preman untuk mencari penipu yang sudah ketauan identitasnya.Â
Kelonggaran yang diberikan kepada penipu online membuat siapa saja bisa berperan sebagai penipu. Salah siapa kalau makin marak? Sedangkan pihak terkait pun enggan merespon dan menindak setiap laporan yang masuk atas kasus ini.