Jalan-jalan belum afdol jika belum mencicipi makanan khas daerahnya. Seperti halnya mie ongklok yang yang populer di dataran tinggi Dieng, Wonosobo.
Kawasan Dieng yang berada di ketinggian 2.000an di atas permukaan laut, wilayahnya selalu diselimuti kabut. Suhu udara dibawah 20 derajad Celcius (bahkan waktu-waktu tertentu bisa dibawah nol derajad). Mie ongklok pas disantap untuk menghangatkan badan.Â
Makanan khas daerah Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah ini begitu melegenda di daerah wisata Dieng. Kita bisa mendapatkannya di mana-mana di kawasan wisata Dieng.Â
Penamaan mie 'Ongklok' konon dikarenakan untuk merebus mienya menggunakan ongklok (saringan yang terbuat dari anyaman bambu).
Mie dengan Kuah Tepung Kanji
Kekhasan mie ongklok yang tidak kita temukan pada olahan mie di tempat lain adalah penggunaan tepung kanji sebagai kuahnya. Inilah yang menjadi pembeda dengan mie lainnya.
Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari mie kuning, kubis, daun kucai dan bumbu remapah-rempah serta bawang goreng. Makanan pendamping  yang umumnya disediakan oleh para pedagang adalah tempe kemul dan sate daging.Â
Cara pengolahannya, mie direbus terlebih dahulu. Setelah matang ditaruh ke dalam mangkok. Setelah itu ditambahkan rebusan kubis dan daun kucai. Selanjutnya disiram dengan kuah bumbu rempah yang telah dimasak dengan tepung kanji. Terakhir ditaburi bawang goreng. Mie ongklok siap disantap
Tampilan Berbeda
Olahan mie ongklok menyajikan tampilan yang berbeda dengan mie pada umumnya. Biasanya mie disajikan dengan kuah bening atau encer. Kita tinggal menambahkan saus atau kecap.Â