Tidak 'sehoror' Ujian Nasional. Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputee (ANBK). Berjalan sejuk.
Tidak nampak ketegangan di raut wajah para siswa. Mereka memasuki ruang ANBK dengan santai.
Selama 2 hari, mulai hari ini Senin 27 September 2021, siswa kami mengikuti ANBK. Mereka adalah siswa kelas 11. Berjumlah 45 anak mewakili rekan-rekannya yang mencapai 600an siswa.
Dikutip dari laman kemdikbud.go.id. Dijelaskan Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah.
Penilaian terhadap satuan pendidikan berdasarkan hasil belajar yang mendasar (literasi, numerasi dan karakter) dan kualitas KBM serta iklim satuan pendidikan yang mendukung proses belajar mengajar.
Adapun instrumen dalam ANBK adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
ANBKÂ BukanÂ
Mas Menteri Nadiem Makarim sejak awal menegaskan bahwasanya ANBK merupakan wujud dari Merdeka Belajar. Sehingga ANBK tidak sama dengan UNBK.
Dalam ANBK tidak menilai setiap siswa. Akan tetapi 'diwakili' oleh sejumlah siswa sesuai dengan proporsi.Â
Peserta ANBK adalah siswa kelas tengah (kelas 5 untuk jenkang SD, kelas 8 untuk siswa SMP dan kelas 11 bagi siswa SMA). Bukan kelas akhir seperti dalam pelaksanaan UNBK.Â
Pun hasilnya tidak dipergunakan untuk menentukan lulus tidaknya peserta ANBK. Hasil ANBK akan dipergunakan oleh satuan pendidikan untuk memperbaiki mutu layanan pendidikan.