Hujan-hujan, setelah selesai aktivitas, saya baca buku Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto.
Tidak seluruhnya. Hanya bab 15: Tahun-tahun yang Suram (mulai halaman 563).
Pas di halaman 588 Probosutedjo menuturkan tentang detik-detik pengunduran diri Pak Harto.Â
"... yang saya ingat, Â dua bulan sebelumnya Harmoko mengatakan bahwa MPR dan rakyat mendukung Mas Harto. Dia ucapkan itu sebelum pemilihan presiden dilakukan. Namun, tiba-tiba dia ikut arus meminta Mas Harto mundur."
Saya kok jadi ingat. Saat ini ada wacana yang menginginkan Jokowi memperpanjang masa jabatannya. Sampai selesai menangani pandemi covid-19.
Bahkan ada yang lebih kemajon lagi. Minta MPR melakukan amandemen UUD 45. Merubah masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Situasinya mirip pada akhir masa pemerintahan Pak Harto. Sebagian besar elemen masyarakat mendukung pencalonannya sebagai presiden. Periode keenam.
Kenyataannya beberapa bulan kemudian. Rakyat menuntut Pak Harto mundur. Sampai akhirnya bapak pembangunan itu harus meletakkan jabatannya.
Sebuah akhir yang bisa dibilang tragis bagi Pak Harto. Semua gegara 'bisikan' orang-orang di lingkaran Pak Harto sendiri.
Jokowi Jangan Terjebak