Menulis topil belum tentu dapat label pilihan
Bisa dimaklumi jika seorang Kompasiner senior. Kecewa dan sedih karena artikelnya tidak mendapatkan label pilihan dari admin. Kebetulan beliau sekali pun sudah senior tapi masih centang hijau.
Jadi saya pun mencoba legowo. Tiga hari ini tulisan saya tidak satu pun yang dilabeli pilihan. Wajar hanya tulisan retjeh dan masih bau kencur di Kompasiana.
Maka saya pun hanya bisa menebak-nebak. Menduga-duga seperti apa selera mimin. Mengharap jawaban dari mimin tidak mungkinlah. Secara kemarin ada rame-rame plagiarisme saja. Berlalu begitu saja.
Menebak Selera Mimin
Menyimak tulisan-tulisan Kompasiner lain yang langganan AU atau pilihan. Saya menduga selera mimin itu:
- Kekinian. Artikel yang paling sering nongol di kategori Artikek Utama adalah tulisa yang membahas topik-topik kekinian. Bahasanya pun yang kekinian. Tidak kaku. Bahkan ada Kompasianer yang menyebut diselipi istilah-istilah yang keminggris-minggrisan.
- Tip. Tulisan-tulisan yang memuat tip-tip atau solutif. Cirinya dengan judul "Inilah ..." atau "Lima langkah .....". Bahkan kadang sampai menerabas aturan. Angka tidak boleh dipakai untuk awal judul tulisan. Kalau tepaksa harus dibahasakan. Pengucupan bukan angka.
- Topil. Selera mimin yang sudah pasti ya topik pilihan. Bukankah topil yang menentukan mimin. Jadi sudah pasti itu selera mimin. Tapi menulis artikel topil belum tentu artikel kita mendapatkan label pilihan lho. Kecuali Kompasianer centang biru.
Begitulah dugaan saya tentang selera mimin. Benar tidaknya hanya Allah dan mimin yang tahu.
Jkt, 190721