Terakhir unit layanan syariah bank-bank milik pemerintah melakukan merger. Maka lahirlah bank syariah plat merah Bank Syariah Indonesia (BSI).
Menuliskan Ahli Waris
Tahun 1996 kala itu. Kalo tidak salah ingat. Sebagai guru swasta saya mendapatkan gaji sekitar 300 ribuan. Tergolong lumayan.
Saya masih ingat sewa kos masih 50 ribu per bulan. Makan di warteg lima ribu juga sudah kenyang.
Saya mencoba menyisihkan gaji dengan cara menabung. Maka saya membuka rekening tabungan dj bank Muamalat. Kebetulan kantornya bersebelahan dengan bangunan sekolah.
Seperti biasa. Kita harus mengisi formulir terlebih dahulu. Isi data diri, kantor dan nama ibu.Â
Hati saya sempat bergetar. Berbeda dengan formulir pengajuan tabungan pada bank umum.Â
Di dalam formulir bank Muamalat. Nasabah diminta mengisi nama ahli waris. Antisipasi seandainya terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki. Misalnya kematian nasabah.
Karena waktu itu belum menikah. Saya menuliskan dengan mantab 'Simbok' sebagai ahli waris. Deg!
Tetiba saja saya ingat 'perjuangan' ibu membesarkan anak-anaknya. Dengan penuh kasih sayang. Sungguh sangat mulia.
Seorang tak akan sanggup membayar pengorbanan orang tua. Terutama Simbok.