Setiap tempat bisa jadi sekolah,
Setiap orang bisa jadi guru
Begitulah Ki Hajar Dewantara, Menteri Pengajaran pada awal kemerdekaan, menggambarkan kondisi ideal pendidikan di Indonesia.
Sesederhana penamaan Departemen Pengajaran yang 76 tahun kemudian menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Gambaran dunia pengajaran pun simple. Layaknya anak-anak yang dengan riang gembira main di taman. Suasananya sangat menyenangkan. Murid-murid belajar tanpa beban.
Di taman pengajaran itu murid belajar tentang kehidupan dari para guru. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Karena guru senantiasa ing ngarso sung tulodho.
Sesanti ing madyo mangun karso. Diejawantahkan oleh para guru dengan memberikan dorongan. Motivasi. Ketika para murid tengah belajar. Membuka cakraeala. Menyemangati untuk meraih cita-cita setinggi langit.Â
Selesai belajar murid-murid senantiasa terus mendapatkan dorongan dari para guru. Jangan kendor mencari ilmu. Tut wuri handayani.
Pendidikan sarat beban
Seiring datangnya pemikiran-pemikiran baru. Peradaban yang makin berkembang. Wadahpun semakin mekar. Dari sebutan P&K, PP&K, Depdikbud, Depdiknas, Kemendiknas, Kemendikbud sampai Kemendikbudriset.