Dulu. Ketima saya masih jadi kontaktor. Maksudnya hidup masih ngontrak begitu. Apa saja bisa jadi bahan omongan tetangga.
Dihitung sejak awal merantau sampai pindah ke rumah sendiri. Lima belas tahun lebih saya jadi kontaktor. Tapi selama jangja waktu itu hanya sekali pindah kontrakan.
Sekitar 5 tahunan ketika masih membujang..Baru pindah ketika mulai berkeluarga. Jadi sebenarnya saya termasuk betah pada lingkungan kontrakan kami.
Di dua tempat kontrakan itu. Saya mendapatkan rumah kontrakan yang bederet. Terdiri dari lima pintu kontrakan. Jadi cukup intens berinteraksi dengan orang lain.
Suasana kontrakan menjadi lebih berwarna ketika sudah berkeluarga. Makin banyak berinteraksi dengan penghuni kontrakan lain. Semuanya sudah berkeluarga. Rata-rata merupakan keluarga muda dengan 2 atau 3 anak.
Diary,
Kamu tahu kan. Namanya orang. Ada saja sifatnya dan kelakuannya. Ada yang cuek bebek. Tapi ada juga yang suka pengin tahu urusan orang lain. Bahkan yang suka usil pun ada.
Pernah denger kan. Ada seorang tetangga yang panas dingin ketika tetangganya beli tv baru. Ada yang uring-uringan gegara tetangga yang lain beli kulkas dua pintu. Pokoknya apa saja bisa  jadi bahan omongan.
Saya kan suka menanam bunga sejak dulu. Suatu ketika saya menanam bunga kamboja warna-warni dalam pot. Baru numbuh daun saja. Ada yang bilang kontrakan sudah seperti kuburan.Â
Entah kenapa ya orang bilang bunga kamboja itu identik dengan kuburan. Apa mereka belum pernah lihat orang Bali. Setiap saat menyunggingkan kembang kamboja di rambutnya.