Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Habis Liga Super Eropa, Terbitlah Liga Champions Format Baru

27 April 2021   21:11 Diperbarui: 27 April 2021   21:48 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liga Super Eropa (bolasport.com)

Usianya hanya seumur jagung. Tapi kehadirannya sudah mengguncang dunia persepakbolaan Eropa. Itulah Liga Super Eropa.

Liga yang digagas para petinggi Juventus (Italia), Manchester United (Inggris) dan Real Madrid (Spanyol) itu telah mengganggu tidur nyenyak UEFA.  Otoritas sepakbola Eropa.

Bak orang kebakaran jenggot UEFA pun bereaksi keras. Keluar ancaman untuk mencoret klub-klub yang nekad ikut LSE dari kompetisi domestiknya. Bahkan para pemain diancam untuk tidak bisa membela negaranya dalam ajang sepakbola dunia.

Kerasnya ancaman UEFA menyurutkan klub-klub peserta LSE juga. Mula-mula 6 klub dari Inggris menyatakan menarik diri. Diikuti beberapa klub dari Italia dan Spenyol.

Sampai detik ini tercatat 3 klub yang masih bertahan dengan LSE. Juventus dan Real Madrid sebagai penggagas dan Barcelona. Pihak LSE menyatakan menunda bukan membatalkan Liga Super Eropa.

Tidak bisa dipungkiri kehadiran LSE berkat iming-iming duit yang besar dari sponsor. Bayangkan baru terdaftar saja konon katanya langsung dapat uang cash lebih dari 5 T. 

Sementara di dalam kompetisi yang selama ini dilalui. Untuk mendapatkan hadiah saru trilyun saja. Mereka harus menjalani puluhan pertandingan yang berdarah-darah. Paling tidak harus sampai babak final. 

UEFA Harus Bebenah

Format Baru Liga Champions (kompas.com)
Format Baru Liga Champions (kompas.com)

Sehari setelah deklarasi LSE. Otoritas sepakbola Eropa UEFA mengumumkan format baru Liga Champions. Format baru ini diagendakan akan dimualai pada musim kompetisi 2024/2025 mendatang.

Entahlah. Apatah ini sebagai reaksi adanya kemunculan gagasan LSE atau arogansi UEFA? Apakah UEFA sudah bebenah diri?

Dikutip dari berbagai sumber berita. Sejumlah pihak merasa tidak diajak bicara. Tidak pernah dimintai pendapat. Kesannya Liga Champions Baru merupakan buah pemikiran UEFA semata.

Pep Guardiola mengeluhkan semakin padatnya jadwal pertandingan. Thomas Tuchel mengatakan tidak antusias menyambut format baru Liga Champions. Bahkan Jurrgen Klopp menyebutnya sebagai lelucon yang konyol.

Pokok pangkalnya adalah adanya penambahan jumlah peserta Liga Champions. Selama ini diikuti oleh 32 klub. Nantinya akan bertambah menjadi 36. Format yang dipakai adalah Model Swiss di mana setiap tim akan saling bertemu.

Delapan tim teratas akan masuk babak 16 besar. Delapan sisanya akan diperebutkan oleh tim yang berada di peringkat 9 sampai dengan 24. Melalui babak play off dengan sistem 2 leg.

Sudah terbayangkan betapa semakin padatnya jadwal bermain setiap klub. Seorang pemain Toni Kroos menanggapi dengan mengatakan para pemain tak lebih ibarat sebuah boneka.

Bagaimana kelanjutannya?

Untuk sementara kita hanya bisa bilang. Habis Liga Super Eropa, Terbitlah Liga Champions Format Baru.

Jkt, 270421

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun