Gimana, sudah dapat ide menulis cerita kan? Tunggu apa lagi?Â
Tulis saja apa yang terlintas di benak kamu. Terus saja menulis. Kalau sudah terbiasa nanti juga kamu akan menemukan gaya yang nyaman dalam penulisanmu.
Sekarang coba saja menuangkan semua yang memenuhi kepalamu. Tumpahkan di atas kertas. Tidak usah pedulikan dulu ejaan atau kosakata. Selesaikan dulu cerita sampai tamat. Nanti baru disunting.
Diary,
Ceritamu masih datar-datar saja? Berarti harus dipertajam konfliknya biar menggigit.Â
Baiklah. Berikut ini tiga tip yang bisa dijadikan sebagai dasar menganggit konflik dalam cerita. Konflik itu bukan berarti harus berantem sampai cakar-cakaran. Apalagi kamu akan menulis cerita anak-anak kan?
Satu, perang batin.
Misalkan Rissa yang bingung setelah lulus SMA. Apakah lanjut kuliah atau membantu keuangan keluarga dengan bekerja?Â
Sebagai anak yang berprestasi sayang kalau tidak melanjutkan kuliah. Tapi melihat keadaan ayahnya yang sedang terkena PHK akibat pandemi covid-19 rasanya tidak tega menambah beban keluarga.