Sudah lama rasanya kami para tetangga tidak saling mengobrol sore. Hampir setahun kayaknya. Â Ngobrol apa saja. Ngalor ngidul.
Sabtu sore tanpa dikomando kami ngunpul di balai-balai di samping rumah. Masing-masing membawa minuman sendiri-sendiri. Ada teh, kopi atau air putih.
Entah kenapa sore ini kami kompak keluar rumah. Sasarannya jelas balai-balai di bawah pohon belimbing. Sambil menenteng minuman kami ngobrol bertiga.
Diary,Â
Obrolan dimulai dengan mulai maraknya beberapa wilayah memasang bendera. Umbul-umbul. Bukan untuk menyambut tujuhbelasan tentunya.
Saat ini bendera berfungsi sebagai penanda kondisi wilayah berkaitan dengan pandemi covid-19. Orang luar yang akan masuk ke wilayah tertentu segera tahu bagaimana penularan covid-19 daerah tersebut.
Bendera warna hijau berarti aman. Kuning harus hati-hati karena ada beberapa warha yang positif covid-19. Kalau yang dikibarkan bendera merah berarti bahaya. Warga luar tidak boleh memasuki wilayah yang penduduk banyak terjangkit pandemi covid-19.
Seorang tetangga jadi teringat ketika suatu masa sepanjang pantura bangunan dan rumah-rumah penduduk di cat warna kuning. Bendera warna kuning pun beekibar-kibar sambung-menyambung.
Diary,