Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Sudah Nyaman dengan WhatsApp, Haruskah Pindah ke Lain Hati?

13 Januari 2021   20:41 Diperbarui: 13 Januari 2021   20:55 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah nyaman dengan platform WA tetiba dikejutkan dengan kebijakan baru dari WhatsApp. Pihak WhatsApp meminta persetujuan pengguna untuk "merelakan" datanya dikelola oleh WhatsApp. 

Hari-hari belakangan ini pengguna WhatsApp disodori Persyaratan Layanan dan Kebijakan Privasi. Batas waktunya sampai tanggal 8 Februari 2021. Pilihannya pun lugas sekali. Setuju, menunda atau hapus akun. Pilih yang mana?

Tak pelak notifikasi yang masuk ke pengguna WhatsApp ini membuat resah. Bagaimana tidak membuat galau? Bukankah kita sudah merasa nyaman berlama-lama dengan WhatsApp. Penggunaannya yang simple menjadi kelebihan dari aplikasi yang diciptakan oleh Jan Koum ini. Kapasitas yang tinggi untuk mengirim gambar dan video semakin menjadi daya tarik lainnya. 

Haruskah pindah ke lain hati? Haruskah melirik ke platform lainnya?

Jaminan Keamanan oleh WhatsApp

Titik krusial yang menjadi sumber keresahan dalam permasalahan pemanfaatan data pengguna oleh pihak WhatsApp untuk pihak ketiga, antara lain:

Identifier - data pengguna ketika kita pertama kali mendaftar

User content - isi percakapan 

Location - keberadaan pengguna

Data-data tersebut setelah diolah oleh WhatsApp bisa diberikan kepada pihak ketiga (Facebook sebagai induk perusahaan) untuk tujuan iklan, misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun