Ketakutan menjalari sekujur tubuhku. Randy terus-terusan mendesak. Mengajak ketemuan.
Sejujurnya aku sudah jatuh cinta kepadanya. Perasaan nyaman senantiasa kurasakan setiap kali berkasih-kasihan dengannya. Dia pintar sekali membuatku tersanjung.
Tapi untuk ketemuan?
"Kan masih PSBB. Nggak boleh kemana-mana." aku memberi alasan.
"Aku sudah pengin banget ketemu, Sayang." desaknya.
"Sabar sedikit, Yang."
"Sudah nggak tahan, Sayang."
"Kenapa harus ketemu, Yang?" tanyaku.
"Aku ingin memelukmu." jawabnya yang membuatku merinding.Â
"Cintanya nafsu doang!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!