Kedua, Guru itu Serba Tahu
Mengacu kepada guru yang mengajar di SD yang mengampu hampir semua mata pelajaran, selain mapel agama dan olahraga. Guru dianggap tahu semua hal. Bahkan tahu semua persoalan.
Guru pandai mengukur dan menghitung, pinter memprediksi kecepatan laju benda, mampu mengenali sifat benda alam dan manusia, piawai menempatkan kata sesuai tata bahasa bahkan bisa dengan tepat menafsirkan karya seni.Â
Jadi jangan heran kalau terjadi persoalan atau perselisihan di kampung guru menjadi tumpuan penyelesaian permasalahan tersebut.
Terakhir, yang ketiga Guru itu Pandai Bicara
Guru nyerocos 6 sampai 7 jam di depan kelas sudah cukup bagi masyarakat untuk menilai bahwasanya guru itu pandai bicara. Jadi kalau ada acara rapat-rapat di kampung guru jatahnya menjadi Master of Ceremony.
Bahkan akibat penilaian ini saya pernah didaulat oleh salah seorang bapak yang ingin menikahkan anaknya untuk menjadi juru lamar atau sebaliknya menjadi juru sambut lamaran. Nah lho!
Begitulah masyarakat menilai dan menempatkan seorang guru di atas orang-orang pada umumnya.Â
Pertanyaannya, sudahkah kita memenuhi ekspektasi yang menjadi harapan masyarakat tersebut?
Selamat Hari Guru 2020.
Wallohu 'alam.