Kecewa ?!
Ya. Para pendukungnya banyak yang kecewa. Pada balapan seri pamungkas di GP Portugal sang juara dunia motogp 2020 Joan Mir akan memulai balapan dari posisi paling bontot.Â
Publik sebetulnya berharap Mir tetap menunjukkan konsistensinya sekalipun gelar juara dunia motogp 2020 sudah di tangan.Â
Apa daya dalam kualifikasi yang dilakukan di sirkuit Algarve, Pertimo-Portugal Mir keteteran dari pembalap lain. Alhasil dia harus membalap dari urutan 20, berada tiga grade dari pebalap veteran Valentino Rossi.
Pada balapan di GP Portugal kali ini pole position ditempati pebalap tuan rumah Miguel Oliveira. Diikuti oleh Morbidelli di posisi 2 dan Jack Miller di urutan 3.
Memang harus diakui banyak faktor yang mendukung keberhasilan pebalap dalam melakoni balapan. Bukan sekedar kepiawaian sang pebalap semata.
Ada tim teknis yang mengotak-atik settingan mesin. Ada dukungan dari bagian elektronik. Ada tim yang memberikan masukan dari pembacaan cuaca, arah angin, kelembaban udara sampai yang mengukur panas lintasan.
Diskusi antara pebalap dan tim untuk menentukan ban yang akan digunakan pun sangat menentukan. Kadang karena kesalahan menentukan jenis ban, pebalap yang awalnya melaju kencang pada detik-detik akhir kerepotan karena ban telah aus.
Pendukung Tidak Mau Tahu
Sayangnya pendukung kadang tidak mau tahu. Mereka selalu menginginkan pebalap pujaannya selalu dalam performa terbaiknya, menjadi juara.
Semoga penampilan terakhir di GP Portugal tahun 2020 bukan pertanda Mir sudah berpuas diri setelah mengunci gelar juara dunia motogp 2020 pada balapan di GP Spanyol minggu lalu.
Ayo Mir, jangan kasih kendor. Buktikan kalau Joan Mir memang pantas menyandang gelar juara dunia motogp 2020.
Jkt, 221120
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H