Rupanya anakku masih penasaran untuk tetap mendekati istriku. Bukan sekedar menjadi ibu sambungnya.
Ini aku ketahui dari Kang Suto, yang tempo hari mendapatkan duit warosan, katanya kemarin anakku menemuinya.
Memang setelah mendapatkan duit warisan itu Kang Suto menjadi dikenal sebagai orang pintar. Bukan sekedar tukang pijat.
Rupanya benar duit warisan itu membawa tuah bagi yang kuat menerimanya. Bagi yang tidak ketitisan jangan harap untuk dapat memilikina.
"Pak dhe Suto ajarin saya ajian ngrogoh sukmo dong", katanya menirukan permintaan anakku.
"Abot le syaratnya. Berat."
"Saya siap pak dhe."
"Lagian buat apa kamu belajar ajian itu ?"
Supaya saya mendapatkan perhatian istimewa dari ibu Dewi. Saya tidak mau bu Dewi hanya memberikan perhatiannya kepada bapak.
Kalau saya bisa menguasai ajian ngrogoh sukmo, saya bisa mengambil jiwanya bu Dewi. Sehingga kami dapat bercengkerama dengan leluasa. Tidak diganggu oleh bapak, begitu anakku memberikan penjelasan tujuannya kepada Kang Suto.