MemandangMu. Â Biru
menyejukkan kalbu
damainya menyelinap dalam pori
menenteramkan gelisah hati
Berdebar aku melihatMu. Â Kelam
berarak-arak sebaris sendu
luapkan saja seluruh emosi
jangan pendam dalam dengki
Sebab apa gerangan membuatMu murka
memang kabut belum sibakkan mega
anginpun masih setia bertiup
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!