Wahai hujan
kemana kemarau menyembunyikanmu
tetumbuhan telah lama menantimu
Air mata menetesÂ
saksikan keangkaramurkaan di Alengka
tindak sewenang-wenang sang Rahwana
Prabu Rama tak lagi berdaya melangkah. Keras
batu jalanan menghadang titahnya
debu-debu merahkan mata
Wahai ksatria sejati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!